Empat Raksasa Italia Hancur Lebur di Pramusim

Juventus vs LA Galaxy
Sumber :
  • REUTERS/Danny Moloshok
VIVAbola -
Janji Pelatih Anyar Inter Milan
Empat klub diprediksi akan bersaing ketat untuk merebut gelar Serie A 2013-14. Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Napoli dinilai memiliki kriteria menjadi calon juara. Namun, hasil yang diraih keempat tim tersebut saat pramusim sangat mencengangkan.

Gelandang Madrid Jadi Target Utama Proyek Irit Milan

Alih-alih meraih kemenangan, keempat klub itu justru kompak menuai kekalahan. Dimulai dengan Juventus yang secara mengejutkan tumbang di tangan klub Major League Soccer, Los Angeles Galaxy, 3 Agustus 2013 dalam turnamen International Champions Cup.
Spurs Bantai Inter Milan di Norwegia


Bermain di Dodger Stadium, Los Angeles, juara Serie A dua kali beruntun ini takluk 1-3. Galaxy tiga kali membobol gawang Juve. Omar Gonzalez (36'), Landon Donovan (60'), dan Robbie Keane (89') silih berganti membobol gawang Gianluigi Buffon. La Vecchia Signora hanya mampu membalas melalui gol Alessandro Matri (39').

Hasil ini memperpanjang rekor buruk Bianconeri dalam turnamen ICC. Sebelumnya, tim besutan Antonio Conte takluk 5-6 (1-1) dari Everton lewat adu penalti.

Langkah buruk Juve justru diikuti oleh Napoli beberapa jam kemudian. Partenopei secara mengejutkan tumbang 1-3 dari Porto. Dua pemain anyar, Gonzalo Higuain dan Jose Callejon tak mampu menghindarkan armada Rafael Benitez dari kekalahan.

Porto vs Napoli

Padahal Napoli sempat membuka asa saat Goran Pandev membuka keunggulan lewat tendangan penalti menit 43. Namun, di babak kedua gawang Partenopei justru harus bobol tiga kali. Gol Napoli dicetak oleh Nabil Ghilas (50'), bunuh diri Federico Fernandez (70'), dan Andrea Dossena (78').


Di laga perdana Emirates Cup, Napoli bermain imbang 2-2 dengan Arsenal. Hasil ini membuat Napoli terbenam di juru kunci dengan 4 poin. Galatasaray keluar sebagai juara dengan 9 poin, disusul Porto (6 poin), dan Arsenal (4 poin). Hasil yang sangat buruk untuk Napoli, yang digadang-gadang sebagai kandidat juara.


Dua tim asal kota Milan, Inter Milan dan AC Milan, seakan tak mau ketinggalan meraih kekalahan. Kedua tim ini mengalami kekalahan menyesakkan di turnamen International Champions Cup.

Inter Milan vs Valencia

Di MetLife Stadium, East Rutherford, Inter dibuat tak berdaya oleh Valencia. Los Che 4 kali memborbardir gawang La Beneamata lewat aksi Ever Banega (7'), Jonathan Viera (34', 90'), dan Jonas (56').


Langkah Inter diikuti saudara tua mereka, Milan. Rossoneri takluk 0-2 dari Chelsea di stadion yang sama. Gol Kevin De Bruyne (29') dan Andre Schurrle (90+2) tak mampu dibalas oleh armada Massimiliano Allegri. Hasil yang membuat Milan akan menghadapi LA Galaxy dalam perebutan tempat ketiga.


Alarm Bahaya

Serie A akan dimulai pada 24 Agustus 2013. Kekalahan 4 tim kandidat juara ini tentunya menjadi sebuah alarm jelang Serie A bergulir. Hal ini dirasakan betul oleh pelatih Juve, Antonio Conte.


"Kami masih butuh rasa lapar yang lebih. Hari ini kami tidak cukup lapar. Lihat saja gol-gol yang terjadi. Perlu dipahami, kami butuh meningkatkan sikap dan konsentrasi," ujar Conte seperti dilansir Football Italia.


"Kami tidak boleh merasa puas setelah mendengar orang-orang mengatakan kami sudah bagus. Lebih baik buktikan itu di lapangan," lanjut sang allenatore.


Meski tidak puas, masih ada aspek positif yang dituai Conte. Menurutnya para pemainnya bisa menunukan kualitas mematikan asal bisa berkombinasi dengan baik dan tampil penuh komitmen.


"Selama dua tahun belakangan, kami menciptakan hasil luar biasa karena tampil melebihi batas permainan kami sendiri," imbuh Conte. "Galaxy juga membuat permainan yang sangat bagus. Mereka tim yang bagus, sangat teratur."


Sementara itu, pelatih Inter, Walter Mazzarri berdalih kekalahan timnya lebih disebabkan karena masalah kebugaran.


"Anda bisa melihat Valencia tampil jauh lebih segar. Pertandingan terakhir mereka berlangsung pada tanggal 27 Juli lalu, sementara kami baru tiga hari yang lalu bertanding," kata mantan pelatih Napoli tersebut seperti dilansir situs resmi klub.


"Kekalahan adalah sesuatu yang mungkin kita alami dalam sebuah pertandingan. Saat ini saya fokus kerja keras dan melihat ke depan," lanjutnya.

Kevin de Bruyne (paling kanan) ketika mencetak gol

Pelatih Milan, Massimiliano Allegri justru bersikap santai melihat kekalahan dari Chelsea. Dia menilai para pemain mudanya sudah mendapatkan sebuah pengalaman berharga yang mampu memperkuat mental bertanding ketika menghadapi kompetisi-kompetisi di musim depan.


"Pertandingan melawan Chelsea berjalan dengan baik. Meski kecolongan dua gol, tapi semua berawal dari serangan balik dan saya menilai secara umum anak-anak bermain bagus," kata Allegri seperti dilansir Forza Italia.


"Ada perkembangan yang kami dapat dari pertandingan sebelumnya ketika melawan Chelsea tadi. Anak-anak bermain dalam level yang tinggi dan itu akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri dalam beberapa kompetisi di musim depan, terutama fase play off Liga Champions," ujar Allegri.


Derby d'Italia

Ada hal menarik di balik kekalahan tim-tim Italia tersebut. Tak lain akan bertemunya dua seteru abadi, Juventus dan Inter Milan di turnamen ICC. Setelah takluk dari lawan-lawannya, kedua tim ini akan mencoba untuk memperebutkan posisi 7 dan 8.


Duel bergengsi bertajuk Derby d'Italia ini akan berlangsung di Sun Life Stadium, Miami Gardens, 6 Agustus 2013. Bukan rahasia lagi, persaingan antara kedua tim ini selalu panas dan menarik. Ini juga bisa menjadi tolok ukur kedua tim jelang Serie A bergulir.


Meskipun musim lalu Juve berhasil menjadi juara, sedangkan Inter hanya bisa finis di posisi 9, nuansa penuh dendam dipastikan akan tersaji. Apalagi Inter adalah tim yang mematahkan rekor tak terkalahkan mereka di angka 49, musim lalu.


"Kami berharap melakukan yang terbaik yang kami bisa dan pulih tepat waktu," kata Mazzarri mengenai laga melawan Juve.


"Semoga kekalahan ini bisa menjadi pelajaran penting sejak saya pertama kali di sini agar Inter bisa tampil lebih kompetitif. Kami harus mengerahkan seluruh kemampuan kami dan bermain dengan penuh keyakinan. Sesuatu yang tidak mudah bagi pelatih baru," lanjut mantan arsitek Napoli ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya