Begini Modus Pengaturan Skor di Sepakbola Inggris

Delroy Facey, tersangkut skandal pengaturan skor
Sumber :
  • dailymail.co.uk

VIVAbola - Skandal pengaturan skor kembali mencoreng sepakbola Inggris. Wartawan investigasi dari media Daily Telegraph bahkan berhasil mengungkap modus yang dijalankan para pelaku dalam membuat sebuah pertandingan berakhir sesuai dengan pesanan.

Seperti dilansir Metro.co.uk, enam orang--termasuk tiga pesepakbola--telah ditangkap akibat skandal ini. Mereka merupakan kaki tangan sindikat pengatur skor yang berbasis di Asia. Mereka ditangkap National Crima Agency (NCA) yang juga dijuliki FBI Inggris. NCA menolak mengungkap nama-nama pelaku, namun tiga pemain yang terlibat disebutkan tidak bermain untuk Premier League.

Dalam setahun terakhir, wartawan investigasi Daily Telegraph juga berusaha menelusuri kegiatan ilegal tersebut. Setelah melakukan penyamaran, Telegraph menemukan beberapa fakta mengejutkan terkait modus yang digunakan oleh para pelaku dalam mengatur skor akhir sebuah pertandingan.

Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland

Salah seorang pelaku dalam keterangan yang dierekam menyatakan dirinya mampu mengatur skor pertandingan. Dengan demikian, pejudi yang memanfaatkan informasi dari orang dalam situs taruhan yang berbasis di Asia mampu memenangkn hingga ratusan ribu pounds.

Pelaku asal Singapura tersebut, juga mengatakan kalau dirinya tak hanya beroperasi di Inggris. Dia mengaku mampu menjangkau negara-negara Eropa lainnya dan mampu menyuap pemain asing untuk memuluskan aksinya. "Di Inggris biayanya sangat mahal, biasanya uang suap pemain mencapai 70.000 pounds (Rp1.35 Miliar)," katanya.

Bulan ini, pelaku menerima dua tawaran pengaturan skor untuk sepakbola Inggris. Rencananya, dia akan memberitahu para pemain berapa total gol yang dibutuhkannya. "Jadi saya berbicara kepada mereka. Konfirmasi dobel. Kepada mereka saya katakan 'Ini yang sama mau'. Sebab simpel, saya punya komitmen sendiri dan mereka juga. Jadi katakan berapa gol. Berikan saya setidaknya lima, bisa 3-2, 4-0 atau nol,...bagi saya empat sudah cukup," beber pelaku.

Kepada wartawan, pelaku juga menjelaskan bagaimana pengaturan skor itu dilakukan di lapangan. "Jadi di babak pertama, hasilnya harus 2-0 atau 1-1. Itu dua gol. Lebih dari cukup bagi saya," katanya.

"Di babak kedua, juga 2-0. Jadi total menjadi 4-0 atau 3-1. Sejauh total golnya sama," sambung pelaku blak-blakan.

Untuk memuluskan aksinya, pelaku juga meminta pemain yang menjadi kaki tangannya untuk mengirim sinyal dari lapangan. Caranya, dengan sengaja mendapatkan kartu kuning di awal pertandingan. Itu merupakan tanda kalau laga tersebut bisa diatur. Bagi pemain tersebut, pelaku selalu menyediakan uang tambahan sebesar £5,000.

Skandal pengaturan skor memang menjadi musuh nomor satu sepakbola dunia saat ini. Di Inggris, wabah ini juga mulai sering terungkap. Praktik curang ini juga kerap melibatkan para pemain. Selain ikut terlibat sebagai pelaku, mereka juga kerap menjadi informan.

"Mereka selalu memberitahu saya. Sebab kadangkala saya punya uang lebih, saya membagi sebagian kepada mereka. Kadang mereka sedang butuh uang atau kadang meninggalkan beberapa di kantong mereka saat mereka memanggil saya untuk bertemu," ujar pelaku yang mengaku punya hubungan dengan Wilson Raj Perumal, salah seorang pelaku yang telah ditangkap akibat pengaturan skor.

Raj Perumal juga berasal dari Singapura namun menetap di London. Dia merupakan salah satu bos besar jaringan pengaturan skor di dunia.

Tak hanya di Inggris, skandal pengaturan skor juga tercium di Indonesia. Saat ini, Komdis PSSI, tengah melakukan penyelidikan dugaan kecurangan yang terjadi pada laga Bontang FC vs PSLS Lhoksemawe saat tampil pada play off Indonesia Premier League (IPL). Apakah modus yang diterapkan sama? Sejauh ini, Komdis baru menemukan sejumlah kejanggalan, namun belum mengungkap pelakunya.

Ingin melihat berita menarik lainnya, silahkan klik tautan ini.

Guardiola Diragukan, Xavi Turun Tangan
Manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali

Klopp menginginkan posisi itu untuk mengurangi beban kerjanya.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016