Kedekatan Nelson Mandela dengan Sepakbola

Nelson Mandela mengusung trofi Piala Dunia
Sumber :
  • Google

VIVAbola - Sebanyak 209 bendera setengah tiang langsung dikibarkan di markas FIFA di Zurich, hari ini, Jumat, 6 Desember 2013. Itu menjadi penghormatan terakhir, sekaligus tanda belasungkawa dunia sepakbola atas wafatnya Nelson Mandela.

Mantan Presiden Afrika Selatan dan pejuang anti apartheid itu tutup usia di rumahnya, Kota Johanesburg, Kamis waktu setempat. Dia meninggal dunia pada usia 95 tahun, setelah sekian lama mengidap infeksi paru-paru.

Semasa hidupnya, Mandela dikenal dekat dengan olahraga "si kulit bundar". Tak heran jika FIFA kini memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ikon dunia yang sempat dibui selama 27 tahun di bawah rezim apartheid tersebut.

Penjara adalah tempat yang mendekatkan Mandela dengan sepakbola. Dalam sebuah kesempatan, Mandela pernah mengatakan bahwa sepakbola adalah satu-satunya yang bisa membuatnya dan tahanan lain, Robben Island, bergembira.

Di awal kepemimpinan Mandela, masih terdapat jurang pemisah antara ras kulit putih dan hitam. Dan, salah satu simbolnya paling kentara terdapat di bidang olahraga, di mana bangsa kulit putih lebih identik dengan rugby, sedangkan kulit hitam cenderung menggandrungi sepakbola.

Namun, berkat perjuangan tak kenal lelah Mandela, sekat tersebut bisa dihilangkan. Terbukti, pada 1995, Afsel sukses menjadi tuan ruah serta menyabet gelar juara Piala Dunia Rugby dan pada 2010, mereka berhasil membawa perhelatan terbesar sepakbola, yakni Piala Dunia, ke benua Afrika untuk pertama kali.

Mandela diketahui berperan aktif dalam kampanye pencalonan tuan rumah Piala Dunia kala itu. Walau tak memiliki pengetahuan mendalam tentang sepakbola, dia sukses melobi Presiden FIFA, Sepp Blatter.

Festival Pameran K-Pop Terbesar Siap Digelar 45 Hari! Musik, Film, Merchandise Ada di Sini

"Saya seperti pemuda 15 tahun sekarang," kata Mandela usai mendengar keputusan FIFA yang mempercayakan Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 .

Atas sumbangsihnya, nama Mandela pun kemudian disematkan ke salah satu stadion kebanggaan masyarakat Afsel yang terletak di Port Elizabeth, Nelson Mandela Bay.

Berkat Mandela pula, dalam beberapa tahun terakhir, publik Afsel terus mendapat kunjungan dari klub-klub top Eropa seperti Arsenal, Manchester City, Manchester United, dan klub kesayangan Mandela sendiri, Liverpool. (art)

Ilustrasi warga Wamena, Papua memasukan kertas suara saat berikan hak suaranya pada Pemilu

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Selain Kabupaten Puncak, pengawasan di Papua Tengah juga dikhawatirkan tak bisa maksimal saat Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024