Dianggap Anti Yahudi, Ini Pembelaan Anelka

Perayaan gol Nicolas Anelka yang mengundang kontroversi.
Sumber :
  • Football365
VIVAbola
China Mulai Invasi Premier League
- Striker asal Prancis, Nicolas Anelka, kembali membela diri terkait selebrasi quenelle yang dilakukannya beberapa waktu lalu. Gerakan tubuhnya yang dianggap anti Yahudi membuat karirnya kini berantakan.

Butuh Bek, Arsenal Siap Pepet Eks Penggawa MU

Selebrasi quenelle diperagakan Anelka usai menjebol gawang West Ham, Desember 2013. Setelah mencetak gol bagi West Bromwich, dia lalu menyentuh bahunya dengan satu lengan yang ditempatkan dengan posisi diagonal.
Sepatu Nyentrik Memphis, Kado Spesial untuk Ibunda


Gerakan ini pun memicu perdebatan. Sejumlah pihak menganggapnya sebagai anti Yahudi, namun tak sedikit juga yang justru menilai gerakan itu sebagai ekspresi yang lazim dan tidak bertendensi melecehkan siapapun.


Meski demikian, FA berkata lain. Asosiasi sepakbola Inggris itu menyatakan Anelka bersalah dan memutuskan untuk menjatuhkan sanksi lima laga.


Belakangan, Anelka justru mengundurkan diri dari West Bromwich. Namun laporan lain menyebutkan, mantan pemain Arsenal itu dipecat seiring dengan jatuhnya sanksi FA.


Sampai saat ini, Anelka tidak bisa menerima hukuman tersebut. Dia ngotot tidak bersalah dengan selebrasi quenelle. Baru-baru ini, Anelka dalam sebuah wawancara yang dilansir Metro.co.uk, melakukan pembelaan diri.


"Gerakan quenelle saya sangat disalahartikan," kata Anelka. "Saya tidak berbuat rasis atau anti Yahudi, tidak ada bukti yang menguatkan itu, bahkan tak sedikit pun," sambung pemain berusia 35 tahun itu.


Anelka juga mengaku sama sekali tidak pernah bermasalah dengan komunitas Yahudi. Ada banyak pertanyaan tapi tidak ada jawaban. "Pada satu titik, kita harus berhenti paranoid dan percaya kalau kita semua memeranginya. Orang-orang yang menulis di
headline
sama sekali tak mengerti hidup saya."


Dalam pembelaannya, Anelka juga menjelaskan bahwa bukan hanya dia yang pernah melakukan gerakan tersebut di depan umum. Komedian terkenal, Diedonne M'Bala, juga akrab dengan gerakan quenelle. Karena itu bagi Anelka, aneh bila ada yang tiba-tiba menganggap itu sebagai gerakan anti Yahudi.


"Karena beberapa orang melakukan itu di depan sinagoga, maka gerakan itu tiba-tiba bermakna rasis dan anti Yahudi di semua tempat dan waktu," beber Anelka.


"Maaf saya tidak seperti itu. Jadi jika saya memahami seperti itu, maka apakah semua pastur akan menjadi pedofil dan semua muslim adalah teroris? Bagi saya itu mirip," beber Anelka. "Jika ini berlanjut, maka semua orang yang memutuskan bahwa quenelle adalah rasis juga akan menghukum kami karena makan nenas." (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya