Kisah Gelombang Tsunami Hempaskan Martunis ke Pelukan CR7

Ronaldo dan Martunis kecil
Sumber :
  • http://franno-11.livejournal.com/71730.html
VIVAbola
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo
- Satu dekade berlalu usai bencana tsunami menerpa Aceh. Masih ingatkah anda dengan bocah kecil bernama Martunis yang terombang-ambing di atas laut selama 21 hari? Sekarang, anak angkat Cristiano Ronaldo itu pun sudah tumbuh besar.

Jawaban Pogba Membuat Real Madrid Batal Merekrutnya

Ketika tsunami menghantam, Martunis sedang berjalan menuju lapangan bola kampungnya dan menggunakan kostum tim nasional Portugal lengkap dengan nomor punggung 17 milik Ronaldo.
Pogba Catat Rekor, Ini Daftar 10 Pemain Termahal Dunia


Bocah berusia delapan tahun itu berusaha menyelamatkan diri bersama ibu dan kedua adiknya dengan menumpang mobil bak terbuka. Namun, gelombang terlalu besar sehingga mobil yang mereka tumpangi tersapu dan menelan ibu serta saudara-saudaranya.

Beruntung buat Martunis bisa naik ke atas permukaan laut dan terombang-ambing di laut selama tiga pekan. Kasur, sofa, sampai pohon jadi tempatnya bernaung, sebelum akhirnya diselamatkan warga dan diserahkan ke wartawan asing asal Inggris.

Kisah perjuangan hidup bocah cilik ini pun akhirnya sampai ke telinga Eropa, lengkap dengan kostum Ronaldo yang masih dikenakannya. Nama Martunis langsung menarik perhatian dunia.


Ronaldo dan timnas Portugal mengundangnya nonton langsung kualifikasi Piala Dunia 2006. Presiden FIFA, Sepp Blatter, memboyongnya ke tengah lapangan, bahkan Martunis sempat diundang Madonna.


Kini, 10 tahun sudah berlalu. Martunis sudah beranjak besar menjadi remaja berusia 18 tahun. Tubuhnya cukup tinggi dan atletis. Rambut ala Ronaldo pun melekat di kepalanya. Martunis pun rindu ingin kembali ke pantai dekat rumahnya dulu.


Ia menendang bola di atas pasir, bercerita ingin jadi pemain sepakbola profesional. Memori tsunami masih melekat di benaknya, termasuk benda yang disimpan rapi dalam sebuah koper tua.


Martunis meletakkan koper tersebut di atas lantai, menunduk, dan membuka kunci tas tua yang lebih besar dari tempat makan dan lebih kecil dari sebuah tas koper. Di dalamnya terdapat album foto, yang setengah terisi, dan kostum sepakbola yang terlipat rapi.


Kostum tersebut adalah kostum Portugal yang ia kenakan 10 tahun silam. Kostum tersebut sudah sedikit robek dan warna merahnya pun sudah pudar menjadi warna lebih pastel.


"Saya menggunakan ini selama 21 hari mengambang di laut," ujar Martunis sambil tersenyum, ketika diwawancarai The West Australian.


"Saya senang ketika memegang ini. Memberikan saya kembali memori indah pada masa lalu dan saya bangga dengan kostum ini," lanjutnya.


Meniti Karir ke Timnas Indonesia


Ronaldo sendiri menjadi sosok yang sangat peduli dengan Martunis. Pemain terbaik dunia itu bahkan mengangkatnya jadi anak angkat. Keduanya kembali bertemu pada 2013 lalu ketika menyambangi Indonesia dalam projek hutan bakau di Bali.


Nomor telepon pribadi sang bintang sepakbola dunia itu pun pernah tersimpan dalam ponsel pribadinya. Sayang, nomor berharga itu harus hilang setelah ponsel tersebut dicuri orang.


"Saya rindu padanya. Saya ingin tinggal di Portugal dan bermain untuk Sporting Lisbon. Mungkin kalau dia membaca berita Anda, dia akan menelepon," imbuh Martunis kembali tersenyum sambil berharap.


Saat ini, Martunis terus memoles kemampuannya mengolah bola sepak bersama tim junior PSAP Sigli. Tidak sampai di situ, pemuda yang saat ini tinggal di di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, itu ternyata pernah mengikuti seleksi tim nasional Indonesia.


Ketika berusia 17 tahun pada Oktober 2014 silam, Martunis sebenarnya sempat ikut seleksi masuk tim nasional Indonesia. Sempat lolos seleksi pertama, Martunis akhirnya gagal pada seleksi kedua.


"Saya dinilai masih terlalu lemah secara fisik. Saya masih terlalu cepat capek," ungkap Martunis, yang bermain sebagai penyerang, seperti dilansir japantimes.co.jp.


"Ronaldo pernah mengatakan pada saya untuk belajar dan berlatih dengan giat. Jika saya lakukan seperti apa pesannya, bukan hal yang mustahil saya akan jadi pesepakbola profesional," lanjut pemuda yang memoles bakatnya di Real Madrid Football School, badan amal milik klub Spanyol itu yang ada di Banda Aceh.


Ronaldo Tetap Ingat


Martunis pun tetap menjadi incaran media dari berbagai negara dalam satu dekade mengenang bencana yang memakan sampai 200.000-an korban jiwa tersebut. Mulai dari media Swiss, Amerika Serikat, Inggris, Portugal, Jerman, sampai Jepang.


Pemuda yang kini bermain dengan PSAP Sigli ini mengungkapkan kalau sekitar tiga media mewawancarainya dalam satu pekan saja. "Rata-rata mereka bertanya apa saja yang dibicarakan dengan Ronaldo," tutur Martunis, yang terakhir bertemu Ronaldo pada 26 Juni lalu di Bali pada acara penanaman hutan bakau.


Martunis, yang mengaku tidak pernah ketinggalan satu laga ketika Ronaldo bermain, pun menjagokan sang ayah angkat untuk meraih gelar Ballon d'Or ketiganya pada Januari 2015 mendatang.


"Saya berharap Ronaldo terus berprestasi bagi setiap klub yang dibelanya. Semoga dia juga kembali meraih FIFA Ballon d’Or. Saya optimistis sekali, sebab prestasinya sepanjang tahun ini sangat luar biasa. Hanya Ronaldo yang pantas meraih FIFA Ballon d’Or 2014,” tambahnya.


Terpaut ribuan kilometer, Ronaldo tetap ingat terhadap Martunis yang notabene anak angkatnya. Lewat akun Twitternya, kandidat peraih trofi Ballon d'Or 2014 tersebut mengingat salah satu momen menyentuh dalam hidupnya.


"Saya bertemu Martunis sang pemberani yang bertahan hidup dari #tsunami di Asia bagian selatan 10 tahun lalu. Saya berterima kasih kepada mereka yang membantu. @SavetheChildren," tulisnya pada @Cristiano, Jumat 26 Desember 2014.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya