Piala Jenderal Sudirman 'Terbang' ke Luar Jawa

Pertandingan Semen Padang vs Pusamania Borneo FC
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA.co.id - Babak semifinal Piala Jenderal Sudirman sudah usai. Dua tim terbaik dalam turnamen gagasan TNI dan Mahaka Sports & Entertainment ini dipastikan menggenggam tiket final. Yang menarik, dua finalis ajang ini bukan klub yang berasal dari pulau Jawa.

Semen Padang dan Mitra Kukar keluar sebagai finalis turnamen Piala Jenderal Sudirman, setelah melewati duel keras di babak 4 besar. Semen Padang secara dramatis menyingkirkan Pusamania Borneo FC (PBFC) lewat adu penalti.

Pun dengan Mitra Kukar yang berhasil menumbangkan favorit juara, Arema Cronus, juga lewat drama adu penalti.

Banyak hal menarik yang terjadi jelang partai final antara dua tim dari luar pulau Jawa ini. Terutama, dua pertempuran keras di babak 4 besar, yang harus dilewati Semen Padang dan Mitra Kukar.

Tak hanya itu, perkelahian pemain, cedera patah tangan, hingga mundurnya pelatih mewarnai panasnya babak semifinal Piala Jenderal Sudirman.

Berkaca dari turnamen Piala Presiden 2015 lalu, wakil dari luar Jawa hanya berhasil menjadi runner-up, yakni Sriwijaya FC. Sedang gelar juara  berhasil digenggam oleh Persib Bandung.

Duel Panas Babak 4 Besar


Dimulai dari laga antara Semen Padang kontra PBFC, yang berlangsung dramatis. Pada pertemuan pertama kedua tim di Stadion Segiri, Samarinda, PBFC berhasil mengalahkan Semen Padang dengan skor cukup meyakinkan 2-0.

Hasil tersebut membuat pasukan Kas Hartadi cukup 'pede' menatap leg kedua di Stadion Agus Salim. Namun diluar dugaan, Laskar Kabau Sirah mampu memberikan perlawanan luar biasa di leg kedua.

Dalam laga tersebut, 3 kartu merah yang dikeluarkan wasit adalah bukti kerasnya duel kedua tim. Semen Padang kehilangan Satrio Syam dan Hendra Adi Bayaw, sedang PBFC harus kehilangan Arphani. Tak hanya itu, pemain Semen Padang, Gugum Gumilar harus mengalami cedera patah tangan, saat laga baru berjalan 15 menit.

Dua gol Yoo Hyun-Koo dan Rudi berhasil menyamakan skor agregat menjadi 2-2 bagi Semen Padang. Setelah laga dua kali 90 menit usai, kedua tim harus menentukan pemenang lewat drama adu penalti. Hasilnya, pasukan Nil Maizar berhasil melenggang ke babak final.

Kian Impresif, Semen Padang Konsisten Asah Pemain Muda

Kegagalan PBFC menembus final membuat sang pelatih, Kas Hartadi, mundur dari jabatannya. Eks pelatih Sriwijaya ini mengakui dirinya gagal membawa Pesut Etam, akibat kondisi kesehatan dirinya. Seperti yang diketahui, Kas sempat dilarikan ke rumah sakit jelang laga semifinal.

Laga tak kalah panas juga tersaji di Stadion Kanjuruhan, saat Arema yang defisit gol agregat, menjamu Mitra Kukar. Berbekal kekalahan 1-2 di leg pertama, Arema yang difavoritkan juara, tampil agresif di markas besarnya.

Arema berhasil unggul lebih dulu lewat gol Cristian Gonzales lewat gol di menit 15. Kemudian, Mitra Kukar berhasil menyamakan kedudukan lewat tandukan Arthur Cunha.

Saking tingginya tensi pertandingan ini, pemain kedua tim nyaris melakukan baku hantam. Adalah bek Arema, Kiko Insa, dan bek Mitra Kukar, Abdul Gamal yang terlibat perselisihan. Akhirnya kedua pemain pun diusir wasit keluar lapangan.

Setelah itu, kartu merah kembali dikeluarkan wasit untuk pemain Mitra Kukar, Bayu Pradana.

Meski hanya bermain dengan 9 orang pemain, Mitra Kukar tetap mampu mengimbangi permainan Arema dan memaksa drama adu penalti. Hasilnya, Mitra Kukar berhasil menang setelah 3 eksekutor penalti Arema gagal menjalankan tugasnya.

Kekuatan Tim Luar Jawa Patut Diperhitungkan

Arema yang sejak awal turnamen tak terkalahkan, harus rela tersingkir dari ajang ini. Padahal, tim besutan Joko Susilo jadi favorit juara setelah tim-tim kuat seperti Persib, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan Surabaya United tumbang lebih dulu.

Cristian Gonzales yang tak terkalah mulai dari fase grup hingga babak 8 besar, justru harus kesulitan menjinakkan Mitra Kukar yang tampil cukup konsisten.

Setelah Arema tersingkir, tak ada lagi klub elite dari pulau Jawa. Di partai puncak nanti, akan berhadapan Semen Padang kontra Mitra Kukar. Secara otomatis, trofi Piala Jenderal Sudirman akan hijrah dari pulau Jawa, baik Semen Padang atau Mitra Kukar yang jadi juaranya.

Hasil ini membuktikan, tim-tim yang berada di luar Jawa mampu memberi persaingan berarti bagi tim sekelas Arema, Surabaya United, Persija Jakarta, bahkan Persib Bandung.

Sebagai laga terakhir, Permainan spartan Semen Padang akan diuji oleh  militansi Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 24 Januari 2016 mendatang.

Semen Padang Berharap Konsistensi Sacramento di 8 Besar

5 Nama Berebut Gelar Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman

Danurwindo ditunjuk Mahaka sebagai pemantau nominasi ini.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2018