Sepakbola Indonesia Diminta Harus Jujur ke Publik

CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

VIVA.co.id – Titik balik kebangkitan sepakbola Indonesia dianggap sudah banyak orang sudah dekat. Setelah satu tahun belakangan dirundung berbagai masalah pelik, kemudian muncul turnamen-turnamen yang mencoba memberi warna baru.

Timnas U23 Dicurangi Wasit, Fitri Carlina Sangat Kecewa dan Ungkapkan Kekesalannya

Memang dampaknya tak terlalu signifikan bagi seluruh suporter yang ada di Indonesia. Sebab, turnamen tidak digelar secara merata di daerah-daerah. Namun, dari segi kepercayaan, segala keraguan mengenai kecurangan dan minimnya transparasi mulai terkikis.

"Masyarakat tidak mau dibohongi. Sepakbola harus jujur, dan tidak boleh ada kebohongan, seperti pengaturan skor. Jika itu ada, maka masyarakat akan merasa dibohongi," kata CEO Mahaka Sports, Hasani Abdul Gani, dalam sebuah diskusi bertajuk Lembar Baru Sepakbola Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Selasa 3 Mei 2016.

Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2

Hasani berbicara bukan tanpa dasar. Dia mengakui sempat mengalami kesulitan dalam mencari sponsor ketika ingin menggulirkan Piala Presiden. Namun, berkat kerja keras, keraguan para sponsor dan juga klub peserta itu sendiri bisa dihilangkan dengan mudah.

Hasilnya, ketika Mahaka Sports berkesempatan kembali menjadi event organizer (EO) Piala Jenderal Sudirman, tak perlu lagi mereka memusingkan bagaimana cara menggandeng sponsor. Bahkan ketika itu dikatakan Hasani, justru pihak sponsor yang datang kepada mereka.

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut

Transparansi dan mempertahankan iklim kondusif seperti saat ini coba dilakukan oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Torabika Soccer Championship. Mereka mulai menerapkan ramuan baru agar publik bisa melihat dengan jelas segala proses kompetisi berjalan.

Mulai dari menjaga integritas klub agar tak ada lagi kasus pengaturan skor, pengawasan wasit secara menyeluruh hingga hari pertandingan, dan proteksi terhadap pemain agar tak lagi gajinya ditunggak oleh klub. Dan nantinya, TSC akan secara berkala diaudit oleh auditor internasional.

"Wasit sistem pembagian tugasnya secara online. Supaya nanti tidak bisa komunikasi dengan organizing committe (OC) sampai hari H. Kami juga akan adakan audit secara berkala," tutur Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya