Kemenpora Dukung Kepolisian Tindak Tegas Suporter Rusuh

Suporter Persija Jakarta mengejar petugas kepolisian ketika terlibat kericuhan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Insiden bentrokan antara Jakmania, kelompok suporter Persija Jakarta, dengan aparat kepolisian di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat malam, 24 Juni 2016, rupanya menyedot perhatian Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Melalui laman resminya, Kemenpora mengeluarkan siaran pers.

Ditekuk Persib, Kapten Persija Jakarta Minta Maaf ke Jakmania

Gatot S Dewa Broto, selaku Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, mencatatkan beberapa butir sikap lembaganya. Dia mendukung aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap para suporter yang bertindak di luar batas. Sebab, hal itu diklaimnya bertentangan dengan semangat pemerintah dalam membenahi persepakbolaan nasional.

(Baca juga: Meredakan Amarah Jakmania, Kasus Fahreza Minta Diselesaikan)

Meski Sudah Malam, Maarten Paes Hadiri Rapat Kerja Komisi X DPR Pakai Baju Kerah Timnas Indonesia

"Kemenpora mendukung tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (khususnya Kepolisian RI) terhadap suporter dan pihak manapun tanpa pandang bulu (termasuk pihak yang dianggap dan diduga turut serta melakukan kerusuhan dan bentrokan) yang dianggap bertanggung-jawab atas terjadinya bentrokan tersebut," tulis Gatot.

Pria yang juga menjabat sebagai Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga itu mendesak kepada pimpinan suporter untuk tidak lepas tangan atas kejadian ini. Gatot menegaskan, setiap pemimpin harus mempertanggung jawabkan tindakan anggotanya baik langsung maupun tidak langsung.

37 Pemain Diaspora Dicoba untuk Timnas Indonesia U-16

"Kemenpora juga mendorong Kepolisian RI untuk menerapkan ketentuan Pasal 170 KUHAP yang menyebutkan barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunaksn kekerasan terhadap orang atau barang, dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun 6 bulan," lanjut Gatot.

(Baca juga: Ricuh di GBK, The Jakmania Salahkan Pemberitaan Media)

Dan yang paling keras lagi, Kemenpora kembali mengeluarkan ancaman kepada PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Torabika Soccer Championship untuk mencabut rekomendasi kompetisi. Alasannya, Kemenpora memiliki kewenangan mencabut rekomendasi jika kompetisi berjalan tak sesuai yang diharapkan.

Untuk membahas soal dicabut atau tidaknya rekomendasi TSC. Kemenpora akan melakukan pertemuan terlebih dahulu. Mereka akan memanggil PT GTS, Kepolisian RI, dan juga PSSI selaku federasi pada Senin 27 Juni 2016 mendatang.

"Keputusan pencabutan rekomendasi/penghentian turnsmen/kompetisi ISC akan dituangkan dalam surat resmi dari Kemenpora setelah pertemuan dengan berbagai pihak pada hari Senin," tegas Gatot.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya