Persija Akan Diambil Alih Bos Properti?

Selebrasi gol para pemain Persija Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

VIVA.co.id – Belakangan ini kencang berhembus kabar jika CEO Bhayangkara Surabaya United (BSU), I Gede Widiade, tertarik untuk mengambil alih Persija Jakarta. Terkait hal ini, pria yang juga pernah menjadi manajer Timnas Indonesia U-23 ini angkat bicara.

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

Gede memang tak lantas mengiyakan tentang rumor yang mengaitkan ia dengan Persija. Namun, pria asal Wonokromo, Surabaya, ini juga memberi sinyal akan segera mundur dari kursi CEO BSU.

Saat berbincang dengan VIVA.co.id dalam sambungan telepon, Gede menjelaskan jika sampai saat ini ia masih berstatus pemilik saham terbesar BSU. Memang menurutnya, pihak POLRI selaku pemilik saham minoritas ingin membeli saham BSU hingga 90 persen.

Lawan Persija Ditunda, Pelatih Persela Ubah Program Latihan

"Belum lah, belum ada pembicaraan juga (dengan Persija). Memang, Polisi (POLRI) punya niat membeli saham (BSU) sampai 90 persen, itu baru niat lho, belum terealisasi. Saya masih punya 61 persen saham, dan Polisi 39 persen," kata Gede.

Yang cukup memperkuat kemungkinan Gede untuk segera melepas BSU, adalah ia sudah merasa lelah memegang klub elite asal Jawa Timur tersebut. Selama 14 tahun bersama BSU (dulu Persebaya), Gede merasa sudah waktunya memberi kesempatan pada pihak lain yang ingin memiliki klub kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut.

PSM Makassar Pesta Gol ke Gawang PS TNI

"Saya sudah lelah, saya di sini sudah dari (tahun) 2002 lho. Jadi saya pikir, sudah saatnya ada orang lain yang memiliki BSU. Mungkin kalau orang lain yang pegang, BSU bisa lebih bagus," lanjut Gede.

Meski demikian, Gede menegaskan kembali jika dirinya masih fokus dengan BSU. Dengan status pemilik mayoritas saham, Gede tidak akan begitu saja meninggalkan klub yang sudah dikelolanya lebih dari satu dekade.

"Yang penting urusan di sini diselesaikan dahulu. Masa urusan yang ini belum beres mau selesaikan urusan baru, saya bukan superman. Saya juga enggak bisa memiliki dua klub sekaligus," tegas pria yang memiliki usaha properti, hotel, dan kafe tersebut.

Persija sendiri saat ini masih dipimpin oleh Ferry Paulus sejak 2011 silam. Lima tahun berselang, masih belum ada prestasi membanggakan direbut oleh tim dengan koleksi gelar juara terbanyak di Indonesia tersebut.

Sekarang, nama Persija malah semakin tercoreng setelah suporter fanatik mereka, The Jakmania, terlibat kericuhan dengan kepolisian pada laga Torabika Soccer Championship (TSC) akhir pekan lalu. Membuat mereka dijatuhi denda Rp100 juta dan larangan didukung oleh suporter dalam enam laga kandang dan tandang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya