Hasil Evaluasi, Pengamanan TSC Belum Maksimal

Direktur Utama PT. Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono.
Sumber :
  • viva.co.id / Radhitya Ardiansyah

VIVA.co.id – PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) mengadakan temu awak media guna membahas hasil evaluasi gelaran Torabika Soccer Championship (TSC). Bertempat di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 29 Juni 2016, Joko Driyono, selaku Direktur Utama PT. GTS, membeberkan hasil evaluasinya selama delapan pekan penyelenggaraan.

Liga 2 Digelar September 2021, 8 Klub Siap Jadi Tuan Rumah

Dalam paparannya, Joko menjelaskan seluruh hasil evaluasi mulai dari sektor pengelolaan pertandingan, sisi ekonomi, hingga masalah sistem pengamanan. Dari sekian banyak hal yang dibeberkan oleh Joko, sistem pengamanan pertandingan adalah sektor yang jadi sorotan para awak media.

Hal ini berkaca kepada insiden yang terjadi dalam beberapa laga, terutama kasus pecahnya kerusuhan antara suporter Persija Jakarta (The Jakmania), dengan aparat kepolisian. Seperti yang diketahui, insiden yang terjadi dalam laga kontra Sriwijaya FC tanggal 24 Juni 2016 lalu, menimbulkan kerugian yang cukup besar dari beberapa pihak.

Tak hanya itu, insiden berbuntut hilangnya nyawa anggota The Jakmania juga terjadi dalam laga Persija kontra Persela Lamongan beberapa bulan lalu. Belum lagi insiden yang terjadi dalam beberapa laga lainnya.

"Saya tidak pernah bisa menjawab bahwa menyelesaikan masalah ini adalah hal mudah. Ini sulit, sangat sulit. Tidak mungkin hal ini hanya diselesaikan oleh kami saja, atau oleh Komisi Disiplin (Komdis) saja. Kompleksitas karakter fans ini harus diselesaikan dan dimengerti oleh banyak pihak," kata Joko kepada wartawan.

"Kita coba urai semua kompleksitas dari struktur dan kultur yang ada. Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang memang memiliki tugas dan habit dalam masalah pengamanan umum. Menurut saya, yang terbaik adalah pengawas yang terbaik adalah dari dalam fans itu sendiri. Jadi, fans yang baik bisa menjadi pengawas bagi fans yang. Saya rela menerima kritik soal ini, karena bagi saya menyelesaikan masalah ini memang sulit," jelasnya.

Kedepannya, Joko berencana ingin membuka forum diskusi dengan beberapa pihak termasuk media, guna membahas berbagai permasalahan termasuk pengamanan dan kompleksitas suporter. Hal ini dimaksudkan agar PT. GTS dan seluruh stakeholders bisa meminimalisasi masalah pengamanan pertandingan.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya