Portugal Vs Polandia: Duel 'Tim Beruntung' Menuju Semifinal

Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo dan Rui Patricio
Sumber :
  • REUTERS/Lee Smith

VIVA.co.id – Babak perempat final Piala Eropa 2016 akan mulai bergulir hari Kamis, 30 Juni 2016 atau Jumat dini hari WIB. Partai Portugal kontra Polandia menjadi pembuka yang menarik untuk dinantikan.

Lengkap! Daftar 24 Tim Peserta dan Hasil Drawing EURO 2024

Kedua tim pasti akan saling ngotot di Marseille nanti untuk bisa melangkah ke babak semifinal.  Uniknya, kedua tim bak lolos dengan status beruntung. Baik dari hasil pertandingan maupun lawan di fase knockout.

Bagi Portugal pribadi, sudah pasti Cristiano Ronaldo cs ingin meneruskan tren positif menembus babak semifinal untuk kali keempat dalam lima edisi Piala Eropa terakhir.

Timnas Georgia Bikin Sejarah, Ini 3 Tim Terakhir Lolos ke EURO 2024

Ya, Seleccao Das Quinas sejak Piala Eropa 2000 hanya satu kali gagal menembus babak semifinal yaitu pada 2008 silam. Keberhasilan di edisi 2016 ini pasti juga ingin mereka raih.

Namun, penampilan Portugal di Piala Eropa kali ini mendapatkan sorotan tajam. Meski diisi oleh pemain terbaik dunia tiga kali, Ronaldo, permainan negara semenanjung Iberia itu masih tidak meyakinkan.

Perebutkan 3 Tiket Sisa, Berikut Hasil Drawing Playoff EURO 2024

Kesulitan menghadapi Islandia sehingga hanya bisa bermain 1-1, bermain kacamata melawan Austria, lalu dipaksa bekerja keras oleh Hungaria dalam laga yang berkesudahan 3-3 dan memberikan Portugal tiket ke perempat final dengan status peringkat tiga terbaik.

Pada babak 16 besar, Portugal menghadapi tim yang digadang menjadi "kuda hitam", Kroasia, dan menghadapi tekanan hebat sepanjang laga, tapi laga harus berlanjut ke perpanjangan waktu setelah skor 0-0 tak berubah.

Pada masa perpanjangan waktu, Portugal bak mendapatkan sebuah keberuntungan. Berawal dari kegagalan peluang Kroasia yang membentur tiang, serangan cepat balik membuat Portugal berhasil mencetak gol kemenangan tiga menit jelang memasuki drama adu penalti.

Banyak yang menyebut kemenangan Portugal sebagai sebuah keberuntungan. Banyak yang menyebut Kroasia lebih pantas melangkah ke babak selanjutnya.

Tapi, Portugal kini menegaskan performa mereka mulai menemukan penampilan terbaiknya. Perjalanan sulit di Piala Eropa ini berhasil mengembalikan kepercayaan diri mereka.

"Kami telah memperlihatkan kesatuan dan kami mendayung ke arah yang sama. Bagi saya, ini adalah tim nasional terbaik yang kita punya saat ini," ujar Nani, seperti dilansir dari Reuters.

"Ini telah menjadi salah satu faktor yang membuktikan kami lebih kuat dari sebelumnya dan kalau kami dalam kondisi bagus untuk melangkah sejauh mungkin," lanjutnya.

Selain Nani yang sudah mencetak dua gol, sudah pasti Portugal mendapatkan perhatian khusus karena sosok seorang Ronaldo. Megabintang Real Madrid itu mulai menemukan sentuhannya.

Gagal memberikan kontribusi positif di dua laga pertama, pemain terbaik dunia tiga kali itu berhasil mencetak dua gol saat menahan Hungaria. Setelah itu, gol kemenangan atas Kroasia yang dicetak Ricardo Quaresma juga berawal dari tendangannya.

Tak heran, Ronaldo sekarang bisa dibilang memikul beban harapan publik Spanyol. "Kami yakin pada dia (Ronaldo) dan kami harus yakin, dengan dia, kami bisa meraih apa yang kami mau. Kami ingin menenangkannya dan kami yakin itu bisa terjadi," tambah bek Spanyol, Jose Fonte.

Polandia Berpotensi Repotkan Portugal

Tak hanya Portugal yang disebut beruntung bisa melaju ke babak perempat final, Polandia juga mendapatkan cap serupa setelah lolos dari babak 16 besar.

Masuk ke dalam Grup C bersama Jerman, Polandia lolos sebagai runner-up grup mengungguli lawan yang kualitasnya berada satu level di bawah, Republik Irlandia dan Ukraina. Itu pun hanya mencetak dua gol saja.

Di babak 16 besar, Polandia menghadapi perlawanan sulit dari Swiss. Bahkan, gawang mereka yang masih perawan selama Piala Eropa akhirnya bobol oleh gol salto spektakuler Xherdan Shaqiri. 

Beruntung buat Polandia, eksekusi Granit Xhaka pada drama adu penalti, usai laga selama 120 menit berkesudahan 1-1, melebar tipis sehingga tiket ke perempat final pun jadi milik mereka.

Tetapi, bukan keberuntungan jadi dasar sukses Polandia di Prancis kali ini, melainkan solidnya pertahanan yang mereka miliki. 

Duet bek tengah Michal Pazdan dan Kamil Glik menjadi pemain kunci dalan sukses Polandia melaju ke perempat final. Keduanya selalu bermain di empat pertandingan sejauh ini dan begitu efektif. Hanya Jerman yang memiliki statistik kebobolan lebih baik (0) dari Polandia (1) sejauh ini.

Penampilan gemilang Pazdan dan Glik juga terbukti lewat statistik, dari Opta, yang mereka buat. Hanya bek Inggris, Chris Smalling (10,3), yang memiliki rata-rata clearances lebih banyak dari Glik (10). Sementara itu, Pazdan di urutan 15 (6,3). Melihat sulitnya Polandia menguasai bola, maka peran keduanya amat krusial.

Pazdan dan Glik seakan saling mengisi. Glik lebih andal dalam urusan bola udara, sedangkan Pazdan menjadi bek tengah yang dibutuhkan untuk menghentikan serangan balik cepat, karena kakinya cukup memiliki kecepatan.

Masalah Polandia malah muncul di lini depan. Meski diisi oleh pemain sekaliber Robert Lewandowski, baru total tiga gol dicetak Polandia. Duet Lewy dan Arkadiusz, yang total mencetak 51 gol untuk klubnya di kompetisi musim lalu, baru mencetak satu gol dari 23 tendangan di turnamen ini.

Tetapi, menurut pelatih Polandia, Adam Nawalka, belum tajamnya Lewandowski karena ketatnya penjagaan lawan terhadap bomber Bayern Munich tersebut. Total 16 pelanggaran dilakukan terhadapnya, angka itu lebih banyak dari pemain manapun bahkan lebih banyak dari Ronaldo yang total sembilan kali dilanggar.

"Karena dia adalah salah satu penyerang terbaik di dunia, di mata saya dia nomor sembilan terbaik di dunia, dia telah dijaga sangat ketat di turnamen ini," ujar Nawalka.

"Kadang dia dijaga dua sampai tiga pemain dan rival selalu coba menyerangnya. Wasit harus lebih memperhatikan pelanggaran brutal saat lawan mencoba mematikan satu pemain dengan segala cara," lanjutnya meminta lebih banyak kartu kuning dan merah.

Berbicara soal performa Ronaldo yang mulai menemukan performa terbaiknya, Nawalka tetap berusaha netral. Menurut sang pelatih, Polandia tidak akan fokus pada pemain bernomor punggung 7 saja.

"Sepakbola adalah kerjasama tim. Tak ada satu pemain yang menentukan hasil akhir. Saya pikir Portugal sangat baik bermain secara tim. Kami harus lihat semua pemain, tak hanya Ronaldo, kalau kita ingin menang," tegas Nawalka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya