Menanti 'Final Kepagian' di Perempat Final Piala Eropa

Jerman vs Italia
Sumber :

VIVA.co.id – Memasuki babak perempat final, Piala Eropa 2016 semakin menyajikan pertandingan yang menarik untuk dinantikan. Kali ini, pertemuan dua negara yang jadi favorit juara, Jerman kontra Italia.

Mancini Ungkap Alasan Panggil Kembali Balotelli ke Timnas Italia

Pertandingan di kota Bordeaux hari Sabtu malam, 2 Juli 2016 atau Minggu dini hari WIB, nanti bakal menyajikan dua negara yang performa permainannya tengah mencuri perhatian.

Jerman, status juara dunia dan performa apik sejauh ini di Piala Eropa membuat Die Panzer diyakini bisa mengawinkan trofi Piala Dunia dengan gelar juara Piala Eropa.

Cerita Takhayul Timnas Italia di EURO 2020 Dibongkar

Sepanjang turnamen di Prancis ini digelar, Jerman berhasil menang tiga kali dan sekali imbang dari empat laga. Hebatnya, total enam gol berhasil mereka cetak dengan gawang masih belum kebobolan.

Melihat rekam jejak tersebut membuat Jerman favorit untuk bisa mengangkat trofi Henri Delaunay pada akhir turnamen nanti. 

Mario Balotelli Kalem Tanggapi Pemanggilan Timnas Italia

Tetapi, pelatih Jerman, Joachim Loew, justru memuji lawannya. Dia menyebut Italia sebagai 'seniman pertahanan'.

Komentar Loew bukan tanpa alasan. Sejauh ini, Italia baru kebobolan satu kali, saat kalah dari Republik Irlandia. Selebihnya, gawang mereka selalu perawan. Bahkan, Spanyol saja tidak mampu menembus gawang yang dijaga Gianluigi Buffon tersebut.

Torehan Italia selama Piala Eropa 2016 secara tidak langsung membuat Loew ketar-ketir. Dia sampai menyebut peluang timnya untuk menang hanya 50 persen.

"Kami hanya memiliki 50 persen peluang untuk menang. Tetapi kami akan memberikan semuanya untuk sukses. Para pemain sangat fokus, kami mempersiapkan laga melawan Italia dengan intensif dan kami sangat percaya diri," ujar Loew seperti dilansir Reuters.

"Kami harus bisa mengatasi hadangan terbesar di Piala Eropa. Kami tahu kami akan menghadapi seniman pertahanan di depan kami, yang tidak pernah memberi lawan mereka kesempatan (untuk menyerang)."

Satu lagi masalah yang menghantui Jerman adalah rekor buruk mereka ketika harus menghadapi Gli Azzurri di fase knockout turnamen besar. Empat kali keduanya bentrok, empat kali pula Italia sukses meraih kemenangan.

Masyarakat Jerman tentu ingat betul rasanya ketika kalah dari Italia pada Piala Eropa 2012. Saat itu, ambisi Die Mannschaft harus pupus di tangan tim asuhan Cesare Prandelli.

Kini, allenatore Italia sudah diisi oleh Antonio Conte. Pelatih yang berapi-api mengeluarkan emosinya di pinggir lapangan ini memang dikenal bisa membakar semangat para pemain. Jadi tak heran kubu Jerman tetap waspada penuh.

Meski dibayangi rekor negatif, Jerman tetap mengaku percaya diri dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini.

"Kami tak pernah menang? Kalian tak bisa mengubahnya. Tapi, itu namanya pertandingan. Kami optimistis dan telah menyiapkan diri demi bisa mengalahkan mereka," kata gelandang Jerman, Toni Kroos, seperti dikutip Daily Mirror.

"Siapa yang trauma? Saya? Mengapa saya harus trauma melawan Italia. Semua juga siap menghadapi Italia. Dan saya sangat optimistis," ujar gelandang Real Madrid tersebut.

Italia Semakin Menawan

Jika Jerman memang diprediksi bisa berjalan menuju ke final dengan mudah, berbeda dengan Italia. Performa mereka diragukan oleh banyak kalangan. Anak asuh Antonio Conte hanya diyakini bisa menjadi kampiun oleh pecinta sejatinya saja pada awal turnamen kemarin.

Tetapi, kini arus telah berubah. Italia kini menjadi favorit juara melihat performanya dalam empat pertandingan sejauh ini. Apalagi, terakhir juara dunia tiga kali tersebut berhasil menang 2-0 atas sang juara bertahan, Spanyol.

Penjagaan ketat Italia kini lebih atraktif. Jika dulu hanya berada di belakang, kini Conte mengomandoi pemainnya untuk menekan sejak lini depan. Tidak memberikan ruang lawan untuk berkembang. Permainan umpan pendek khas Spanyol pun akhirnya gagal menemui celah.

Jerman memiliki tipikal permainan yang tidak jauh berbeda dari Spanyol, tetapi eksplosifitas mereka lebih menakutkan dibanding La Furia Roja. Italia tentu tak ingin menjadi Brasil di Piala Dunia 2014 lalu, dibantai tujuh gol.

Italia sadar betul dengan ancaman tersebut. Bek Gli Azzurri, Mattia De Sciglio, menilai duel yang akan berlangsung di Nouveau Stade de Bordeaux tersebut akan berlangsung lebih sulit dari sebelumnya. Dia menyatakan Italia harus mewaspadai pemain Jerman bila sudah berada di dalam kotak penalti.

"Sudah pasti ini akan menjadi sebuah pertandingan yang lebih sulit. Mereka adalah juara dunia. Tapi kekuatan tim kami berarti kami dapat merepotkan mereka jika kami menyerang kelemahan-kelemahan mereka,” kata De Sciglio, dilansir Football-Italia.

"Mereka menyerang dengan banyak pemain, kami harus amat berkonsentrasi ketika mereka mendekati tepi kotak penalti kami. Juga kami harus tampil amat baik tapi jika kami bermain dengan baik maka kami bisa bikin mereka kena masalah," lanjutnya.

Lebih lanjut, bek AC Milan ini juga mengungkapkan Italia sudah menganalisis permainan Jerman lewat video. Meskipun, menurutnya Jerman merupakan tim yang cukup bagus di atas kertas, tapi Italia siap meladeninya di atas lapangan.

"Kami sudah banyak melakukan analisis video untuk mempersiapkan diri menghadapi laga ini, melihat bagaimana menekan mereka tergantung situasinya, bahkan saat kami menguasai bola.  Gaya main mereka berbeda dengan Spanyol, secara fisik mereka amat bagus, tapi kami akan tetap berusaha sebaik mungkin," ujarnya.

Status favorit pun kini melekat ke tubuh Italia. Maka tak heran, pertandingan nanti disebut 'final kepagian' karena mempertemukan kedua tim yang tampil apik di pertandingan terakhir.

Beban pasti semakin berat, asa publik Italia untuk merebut gelar juara semakin membesar. Apalagi melihat histori, kemenangan kontra Jerman sangat diharapkan.

Berbicara soal hal tersebut, penyerang debutan di usia 28 tahun, Graziano Pelle, keberhasilan ini dicapai berkat usaha dan kerja keras seluruh tim. Selain itu, dukungan para suporter yang hadir juga ikut membakar semangat juang para pemain.

"Saya adalah seorang pria yang positif dan saya tahu kami telah melakukan semuanya dengan baik, karena kami telah bekerja sangat keras sejak hari pertama. Hasil akan datang, tetapi sekarang kami menghadapi tim besar lain, yaitu Jerman," ujar Pelle seperti dilansir Sportsmail.

"Kami akan fokus dengan sepakbola kami, menikmatinya, dan mencoba untuk menang. Semuanya mungkin terjadi," lanjutnya.

Pelle juga menambahkan, kalau timnya hanya memikirkan pertandingan selanjutnya. Mereka tidak memusingkan beberapa pertandingan sekaligus.

"Kami hanya memikirkan pertandingan selanjutnya, dan setelahnya, kita lihat saja. Saya akan lebih senang di akhir turnamen, jika kami berhasil mencapai sesuatu yang penting dari apa yang telah kami kerjakan," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya