Adu Cerdik 2 Juru Taktik Klub Asal Manchester

Ilustrasi persaingan panas Pep Guardiola dan Jose Mourinho
Sumber :
  • Marca

VIVA.co.id – Pertandingan seru di International Champions Cup (ICC) 2016 antara Manchester City melawan Manchester United akan digelar di Shanghai Stadium, China pada Senin 25 Juli 2016. Adu cerdik 2 juru taktik menjadi yang paling dinanti dari pertandingan ini.

Hadapi MU, Atletico Madrid Tak Mau Terkecoh dengan Magis Ronaldo

Jose Mourinho ditunjuk sebagai Manajer MU musim ini, akan berhadapan dengan musuh lamanya, Pep Guardiola yang dipercaya untuk mengisi posisi manajer di ManCity. Rivalitas keduanya ketika masih berada di La Liga selalu memunculkan cerita menarik.

Bagi kedua juru taktik, derby Manchester yang tersaji di Negeri Tirai Bambu nanti lebih dari sekadar ajang pemanasan. Keduanya sama-sama tak ingin kalah, sebab itu hanya akan merusak rekor pertemuan mereka di labuhan terbaru.

Manchester United Diganggu COVID-19 Jelang Lawan Atletico Madrid

Rekam jejak rivalitas kedua manajer sudah mulai dihembuskan media massa sebelum pertandingan ICC digelar. Namun, sepertinya Guardiola tak ingin hubungannya dengan Mourinho panas sebelum waktunya.

Dia tak ingin terpancing pertanyaan wartawan yang mengingatkan betapa tingginya tensi rivalitas keduanya ketika masih berkarier di La Liga. Pria asal Spanyol ingin pertandingan nanti benar-benar menjadi ajang persahabatan seperti tajuk sebenarnya.

Harry Maguire Belum Pantas Jadi Kapten Manchester United

"Tentu saja (saya akan bersalaman dengan Mourinho). Kami pria yang sopan. Mengapa tidak? Tak ada alasan soal hal itu. Dia ingin menang, saya ingin menang. Itu saja," tegas Guardiola seperti dilansir Soccerway.

Memulihkan Kepercayaan Penggemar

Sebelum pertandingan ICC nanti, kedua tim sama-sama dalam kondisi terluka. ManCity mengalami kekalahan 0-1 dari Bayern Munich di pertandingan persahabatan.

Kondisi yang sama juga dialami oleh Setan Merah. Di pertandingan perdana ICC, skuad asuhan Mourinho dibantai 1-4 oleh Borussia Dortmund. Meski sang lawan mengalami kekalahan yang telak, namun Guardiola tak ingin sesumbar.

Baginya, MU pasti akan bangkit, dan menjadi lebih kuat dibanding musim lalu. Dan dia meyakini, kekalahan dari Dortmund akan membuat Mourinho lebih agresif dalam bursa transfer musim panas.

"Saya melihat pertandingan mereka saat melawan Borussia Dortmund. Terlalu dini untuk menilai kekuatan Manchester United (jika melihat laga tersebut)," ucap Guardiola.

Kekalahan dari Dortmund membuat posisi Mourinho tidak nyaman. Dia dipastikan akan terus dibayangi kritik keras, seperti manajer-manajer MU terdahulu.

Kadang yang menyakitkan, kritik justru datang dari mantan pemain Setan Merah. Beberapa dari mereka kini banyak bekerja sebagai pengamat di televisi, dan tak sungkan melancarkan kritik atas keterpurukan MU usai ditinggal Sir Alex Ferguson.

Kondisi tersebut disadari betul oleh The Special One. Namun, dia menanggapi soal itu dengan sedikit kalem. Mourinho bahkan membuka pintu kepada para mantan pemain MU untuk menyampaikan kritik secara langsung kepadanya.

"Saya akan mengatakan kepada mereka, 'Anda dipersilakan datang ke tempat latihan’. Setiap kali Anda ingin memberikan pendapat, saya akan menyambut. Ini adalah rumah Anda. Anda dapat kembali jika Anda mau," ujar Mourinho.

Klub Besar Kesulitan di Uji Coba Pramusim

Kekalahan dalam laga uji coba pramusim tak hanya dialami oleh klub besar seperti MU dan ManCity. Chelsea dan Juventus pun merasakannya, bahkan mereka kalah dari klub yang levelnya jauh di bawah.

Chelsea kalah 0-2 dari klub Austria, Rapid Vienna. Kekalahan itu menjadi debut buruk bagi manajer anyar The Blues, Antonio Conte. Namun, pria asal Italia itu mendapatkan pembelaan dari anak asuhnya sendiri, Asmir Begovic.

Penjaga gawang andalan Chelsea tersebut menilai apa yang dilakukan Conte sejauh ini sudah baik. Namun, untuk mencari gaya bermain yang sempurna, dia menilai sang manajer butuh waktu lebih.

"Ini akan sedikit membutuhkan waktu, ini merupakan sebuah proses. Tapi, sejauh ini bagus dan seiring jalannya waktu, kami akan membaik," kata Begovic seperti dilansir Evening Standard.

Sedangkan Juventus yang bermain di ICC dikalahkan oleh jagoan Liga Australia, Melbourne Victory melalui drama adu penalti. Ini menjadi kekalahan perdana dalam laga uji coba Si Nyonya Tua jelang musim 2016/2017 bergulir.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menurunkan hampir sebagian besar pemain muda pada pertandingan itu. Tercatat, hanya Paulo Dybala, Neto, Kwadwo Asamoah, Daniele Rugani, dan Hernanes, yang merupakan pemain dari skuat senior.

Akan tetapi, skuad pelapis tak begitu saja bisa menjadi alasan di balik kekalahan Si Nyonya Tua. Sebab, bila dibandingkan, skuad mereka masih jauh lebih unggul dari Melbourne Victory.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya