- REUTERS/Phil Noble
VIVA.co.id – Sam Allardyce resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar timnas Inggris. Dia menggantikan Roy Hodgson yang mundur usai gagal membawa Inggris berprestasi di Piala Eropa 2016 di Prancis.
Usai ditunjuk jadi pelatih timnas Inggris, Allardyce langsung melontarkan kritik terkait jadwal padat Premier League. Kritikan yang sebenarnya sudah dia lontarkan selama bertahun-tahun.
Jadwal padat yang dimaksud adalah, terkait tidak adanya libur tengah musim. Berbeda dengan liga-liga domestik Eropa lainnya. Menurutnya, hal itu punya pengaruh besar terhadap performa timnas.
"Saya telah menganjurkan itu (libur tengah musim Premier League pada akhir tahun) dalam 10 tahun terakhir atau lebih," kata Allardyce seperti dilansir Soccerway, Selasa 26 Juli 2016.
"Sebab tuntutan fisik dan mental sangat besar terhadap para pemain di liga ini. Sebab ini merupakan liga terbaik dan terbesar di dunia," jelasnya.
Menurutnya, fisik dan mental para pemain kerap melorot ketika mereka tidak memiliki libur tengah musim yang biasa digelar pada akhir tahun (bulan Desember). Itu yang dia alami saat melatih klub.
"Di masa saya melatih klub, ketika kami melewati momen Natal (Desember), pada Januari dan Februari selalu menjadi fase yang sulit untuk dilalui para pemain kami."
"Akan sangat membantu Premier League dan kami (timnas Inggris) di level internasional jika kita mau mencoba melakukan hal itu (libur tengah musim)."
