- Reuters / John Sibley
VIVA.co.id – Leicester City akan berkiprah di Liga Champions untuk pertama kalinya pada musim 2016/17. Menghadapi debutnya di Liga Champions, Leicester mengakui bahwa status mereka hanyalah kuda hitam.
Sebenarnya, Leicester tergabung di grup yang cukup ringan. The Foxes masuk ke Grup G bersama FC Porto, Club Brugge, dan FC Copenhagen.
Jika ditinjau lebih jauh, Porto menjadi lawan terberat bagi Leicester. Namun, Manajer Leicester, Claudio Ranieri, menyatakan Club Brugge dan FC Copenhagen punya potensi untuk menyingkirkan mereka lebih awal.
"Sekali lagi saya katakan, kami cuma kuda hitam. Untuk alasan ini, kami harus bertarung demi apa pun," ujar Ranieri seperti dilansir Daily Mirror.
Ranieri menilai Leicester masih minim pengalaman bertanding di level Eropa. Mayoritas pemainnya, disebut pria asal Italia tersebut, belum pernah merasakan atmosfer pertandingan Liga Champions.
Memang, hanya lima pemain Leicester yang pernah bermain di Liga Champions. Mereka adalah Christian Fuchs, Gokhan Inler, Ahmed Musa, Robert Huth, dan Marcin Wasilewski.
Meski begitu, Ranieri yakin peluang Leicester untuk membuat kejutan di Liga Champions sangat terbuka. Ranieri meminta kepada para pemainnya untuk tak terbebani dengan status juara Premier League.
Juru taktik 64 tahun tersebut menganggap identitas Leicester sebagai klub yang punya gaya main militan bisa menjadi modal berharga dalam persaingan di Liga Champions.
"Saya merindukan Liga Champions, saya suka lagunya. Saya akan bilang ke pemain, nikmati lagunya, itu luar biasa. Dulu mereka menonton di televisi, sekarang mereka bakal main. Itu berbeda," kata Ranieri.
"Hadiah yang luar biasa main di Eropa. Saya berharap tak cuma tiga kunjungan, mudah-mudahan lebih. Saya bangga, tersanjung banyak fans yang datang mengiringi kami menjelajah Eropa. Jadi, pemain cukup berlaga tanpa beban dan harus berjuang," lanjutnya. (ase)
