- Twitter/@ChelseaFC
VIVA.co.id – Beberapa jam jelang ditutupnya bursa transfer, kerap memberikan banyak kejutan. Kadang, malah menjadi momen yang menyebabkan suporter kecewa. Bukan karena klub tidak mendapat pemain baru, tapi karena frustrasi tentang siapa yang dibeli.
Dilansir dari Mirror, Kamis 1 September 2016, Chelsea semestinya bersyukur bisa melepas David Luiz ke Paris Saint-Germain pada 2014. Apalagi, harganya memecahkan rekor transfer untuk seorang bek, yaitu sebesar £50 juta.
Kesepakatan tersebut jadi luar biasa, merujuk berbagai blunder yang dilakukan Luiz di Ligue 1. Pekan lalu, PSG kalah dari Monaco, hanya karena Luiz melakukan pelanggaran konyol di dalam kotak penalti.
Mengejutkan kemudian, Chelsea mau mengeluarkan dana £38 juta untuk memulangkan Luiz ke Stamford Bridge. Tidak jelas apa alasan Chelsea, karena Antonio Conte sebenarnya ada beberapa bek bagus lain, dengan nilai transfer sebesar itu.
Jose Mourinho membeli Eric Bailly untuk Manchester United, dengan harga lebih rendah yaitu £30 juta. Kualitasnya pun terbukti, dengan penampilan bagus mantan bek tengah Villarreal, itu bersama MU di Premier League.
Nasi sudah menjadi bubur, dan David Luis sudah kembali berseragam the Blues. Berikut ini tiga hal menarik untuk ditunggu, dengan kepulangannya ke Stamford Bridge.
Pertemuan pertama David Luis dan Diego Costa
Diego Costa dikenal sebagai pemain kontroversial, namun ulahnya terlihat tak berarti apa-apa dibandingkan David Luiz. Luiz menyikut Costa dalam pertandingan antara PSG dan Chelsea di Liga Champions pada 2015, tapi lolos dari hukuman wasit.
Di laga yang sama, Luiz melakukan aksi berpura-pura, membuat Costa terlihat menanduknya dan wasit memberikan kartu kuning pada Costa.
Hadiah penalti bagi lawan
Jika wasit Premier League paham dengan kebiasaan nyentrik Luiz, Chelsea bakal mendapat banyak masalah. Luiz kerap melakukan kesalahan konyol di kotak penaltinya, dan lawan-lawan Chelsea bakal beruntung memperoleh hadiah penalti.
Ketajaman Luiz dalam gol bunuh diri
Luiz banyak diingat karena gol bunuh dirinya yang konyol.
