Rekor Guardiola dan Ancelotti Terhenti, Simeone Tetap Melaju

Manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :

VIVA.co.id – Sejumlah hasil tersaji usai matchday 2 Liga Champions Grup A-D rampung digelar, Kamis 29 September 2016 dini hari WIB. Dari berbagai hasil yang didapat, sorotan utama ditujukan kepada tiga raksasa Eropa dengan arsitek papan atas, Manchester City, Bayern Munich, dan Atletico Madrid.

Jose Mourinho Siap Kembali Ngelatih, Ini Klub Tujuannya

Meski tak menelan kekalahan dalam laga kontra Celtic FC, rekor 100 persen kemenangan armada The Citizens dalam 11 laga beruntun harus terhenti. Bertandang ke Celtic Park dalam matchday 2 Grup C, Sergio Aguero cs ditahan imbang 3-3 oleh tuan rumah.

Sebelumnya, Pep Guardiola sukses mencetak 10 kemenangan beruntun di semua ajang. Manajer anyar The Sky Blues ini nyaris menyamai rekor klub Inggris yang mampu memetik kemenangan dalam 11 laga awal secara beruntun, yang masih disegel oleh Tottenham Hotspur di musim 1960/1961.

Pemain Ini Bisa Jadi Kartu As Arsenal Dapatkan Musiala

Bukan hanya rekor Guardiola yang terhenti, rekor Carlo Ancelotti bersama Bayern Munich juga usai. The Bavarians menelan kekalahan pertamanya musim ini, kala bertandang ke Vicente Calderon, markas Atletico Madrid. Gol tunggal Yannick Ferreira-Carrasco jadi penentu terhentinya langkah Bayern, dalam matchday 2 Grup D.

Akibat kekalahan ini, Robert Lewandowski cs harus melupakan ambisi untuk melanjutkan rekor delapan kemenangan secara beruntun di semua ajang. Sebaliknya, Diego Simeone bersama Atletico sukses melanjutkan tren positif tak terkalahkan dalam delapan laga.

Suporter Bayern Munich Dilarang ke Markas Arsenal

Simeone sukses mengantar Atletico mengalahkan Bayern, dan merebut kemenangan kelima di semua ajang musim ini. 

Kecewa 2 Arsitek

Hasil imbang yang diterima oleh City, membuat Guardiola tak puas. Sebab, dalam laga tersebut City sempat tiga kali tertinggal sebelum bomber anyar, Nolito, akhirnya mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Menurut Guardiola, pasukannya begitu banyak mendapatkan peluang. Hanya saja, permasalahan dalam penyelesaian akhir justru gagal membawa The Sky Blues memetik kemenangan dalam laga ini.

Meski demikian, Guardiola tetap mengakui jika Celtic adalah lawan yang tak mudah ditaklukkan. Tak hanya itu, eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini memuji atmosfer Celtic Park, dengan dukungan penuh suporter Celtick yang terus berteriak lantang mendukung tim kesayangannya.

"Ini sulit bagi kami. Saya senang dengan reaksi pemain di lapangan, ini tidak mudah untuk mencetak tiga gol di kandang lawan. Saya tidak tahu berapa peluang yang kami dapat setelah gol ketiga, tapi saya rasa kami seharusnya menang. Ini mengecewakan, tapi ini lah sepakbola," kata Guardiola kepada Squawka.

"Saya juga menyadari sulitnya bermain di sini (markas Celtic), mereka memulai pertandingan dengan kuat. Gol kedua mereka menjadi malapetaka bagi kami. Secara keseluruhan, baik, satu poin dan kami tidak kalah. Kami belajar dari sini," ujarnya.

Tak hanya Guardiola, Ancelotti juga merasakan kekecewaan yang sama. Mampu mendominasi penguasaan bola dengan persentase mencapai 63 persen, Thomas Mueller cs justru harus menelan kekalajab dalam laga ini.

Ancelotti sadar jika permainan timnya "kurang menggigit" sehingga kerap kehilangan bola dan dianggap terlalu lamban.

"Kami mengontrol permainan, namun intinya kami tidak 'menggigit'. Kami kehilangan determinasi, sering kehilangan bola, dan terlalu lamban. Laga yang berat, tetap seperti dugaan. Kami harusnya bisa lebih bai," kata Ancelotti seperti dikutip Goal.

Simeone Tetap Berlari

Nasib berbeda justru diterima oleh Diego Simeone. Saat Guardiola dan Ancelotti gagal mempertahankan rekor tak terkalahkan, pelatih asal Argentina ini justru mampu melanjutkan tren positifnya. Simeone tetap melaju kencang usai kemenangan Los Colchoneros atas Bayern.

Kemenangan atas Bayern jadi yang kelima bagi Simeone dan Atletico musim ini. Dalam delapan laga, Fernando Torres cs belum terkalahkan dengan menuai lima kemenangan dan dua hasil imbang.

"Saya merasa sangat beruntung menjadi pelatih di klub ini. Ini adalah klub yang penuh gairah, dan sangat menjanjikan untuk bermain sesuai dengan yang kami inginkan di setiap laga. Hari ini, saya sangat menyukai segalanya. Kami menekan mereka dengan baik. Saat kami tertekan kami bisa menyusun serangan balik. Kami melakukannya dengan baik," ujar Simeone dikutip Sportsmole.

"Gol (Carrasco) adalah wujud dari bagaimana kami mengelola sebuah skema serangan balik dalam sebuah pertandingan. Saya sangat terkesan dengan bagaimana sisi ini dimengerti dalam penyusunan taktik," katanya.

Berkat kemenangan atas Bayern, Atletico untuk sementara berada di puncak klasemen Grup D dengan poin 6, hasil dari dua kali kemenangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya