Fowler: Liverpool dan Juergen Klopp Berjodoh

Manajer Liverpool, Juergen Klopp
Sumber :
  • Reuters / John Sibley

VIVA.co.id – Mantan bintang Liverpool Robbie Fowler, mengatakan Liverpool dan Juergen Klopp berjodoh, seperti dibuat untuk satu sama lain. Sementara, dia menyebut Jose Mourinho dan Manchester United merupakan pernikahan untuk mencari kenyamanan.

Terpopuler: Jojo Rusak Pesta China, Elkan Baggott Menggila

"Seperti cinta pada pandangan pertama, ketika Klopp berjalan ke Anfield. Namun untuk MU, Mourinho tampak seperti solusi singkat, untuk mengembalikan klub ke atas," tulis Fowler, dalam opininya untuk Mirror, seperti dikutip pada Minggu 16 Oktober 2016.

Menurutnya, dalam hidup selalu ada pasangan yang tepat, melengkapi satu dan lainnya. Dia memberi contoh John Lennon dan Paul McCartney, atau Kenny Dalglish dan Ian Rush. "Liverpool dan Klopp membuat saya terkejut dengan keserasian itu," ucapnya.

Hasil Lengkap: Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, Liverpool dan Arsenal Tumbang

Liverpool dan MU bakal bertarung pada Selasa 18 Oktober 2016. Fowler menyebut yakin, Liverpool bisa memenangkan duel, merujuk pada performa mereka musim ini.

"Tapi apa pun hasilnya, tidak bakal mengubah keyakinan saya bahwa Liverpool akan memiliki kesehatan dalam jangka panjang ketimbang MU," katanya.

Ngeri, Pemain yang Ngebet Bela Timnas Indonesia Bawa Crystal Palace Pecundangi Liverpool di Anfield

Menurutnya ada sesuatu yang sangat spesial dengan atmosfer Anfield sekarang ini karena mereka memiliki seorang manajer yang terhubung begitu sempurna dengan filosofi klub.

"Anda bahkan bakal berpikir, dia lahir di Scotland Road daripada di Stuttgart," ujar Fowler.

"Pemain mencintai Klopp, fans mencintai Klopp," tulisnya. Bahkan, disebutnya suporter klub-klub rival pun memiliki simpati pada Klopp. Dia menilai Klopp adalah perpaduan antara Roy Evans yang bagus dalam membina hubungan, serta Gerard Houllier dan Rafael Benitez yang unggul dalam taktik dan hal teknis.

"MU dan Jose? Bagi saya, itu terasa dimaksudkan sebagai solusi cepat, untuk sebuah klub yang telah mengalami tiga musim menyakitkan, sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Jika Anda bertanya pada fans MU, siapa pengganti yang mereka mau, saya tidak yakin Mourinho ada di daftar teratas," katanya.

Dia menegaskan bahwa MU di bawah Mourinho, tidak memiliki permainan flamboyan seperti di masa Ferguson, dan pendukung MU harus menelan harga diri mereka hanya untuk meraih kemenangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya