7 Fakta Menarik Bayer Leverkusen Vs Tottenham Hotspur

Kiper Tottenham Hotspur, Hugo Lloris.
Sumber :
  • Reuters.

VIVA.co.id – Tottenham Hotspur tak mampu mengalahkan Bayer Leverkusen, dalam laga Grup E Liga Champions, Rabu 19 Oktober 2016. Namun, skuat Mauricio Pochettino masih bisa memperoleh satu poin berharga, yang membuat mereka dapat bertahan di posisi dua Grup E.

Drawing Perempat Final Liga Europa: Liverpool Vs Atalanta dan Duel Wakil Serie A

Dilansir dari Mirror, Spurs mendominasi permainan di babak pertama, tapi butuh ketangguhan Hugo Lloris pada babak kedua. Tuan rumah yang memegang kendali sejak paruh waktu, dengan Javier Hernandez, Charles Aranguiz, dan Stefan Kiessling bergantian menguji Lloris.

Berikut adalah tujuh fakta yang bisa dilihat dari laga yang berakhir imbang 0-0.

Xabi Alonso Ketakutan Gabung Liverpool karena Juergen Klopp

1. Bayer nyaman di rumah

Bayer Leverkusen memang hanya ada di posisi 10 klasemen sementara Bundesliga dari tujuh pertandingan. Namun, mereka sejauh ini belum terkalahkan saat bermain di kandang, sejak 2 Maret lalu. Pochettino sebelum pertandingan, mengatakan timnya wajib menang, tapi kata-kata lebih mudah diucapkan ketimbang praktiknya.

Terungkap, Ada Gaya Pep Guardiola dan Xabi Alonso di Timnas Indonesia

2. Absennya Alderweireld bukan masalah

Toby Alderweireld cedera saat menghadapi West Bromwich Albion akhir pekan lalu. Musim lalu Spurs gagal dalam persaingan titel Premier League, setelah Jan Vertonghen cedera jelang akhir musim. Bagaimana Pochettino mengatasi cedera Alderweireld pun jadi penting, untuk melihat kesiapan Spurs musim ini.

Dia tidak mengganti Alderweireld dengan pemain muda, tapi menurunkan posisi Eric Dier dari gelandang bertahan menjadi bek tengah. Dier dapat menjalankan tugas dengan baik, dan untuk sementara Pochettino seperti sudah menemukan formula untuk musim ini.

3. Jansen butuh waktu beradaptasi

Victor Jansen belum bersinar sejak dibeli dari AZ Alkmaar pada musim panas. Namun, dia terlihat semakin memiliki pengertian yang baik dengan rekan setimnya di setiap pertandingan. Situasinya memperlihatkan bahwa dia butuh waktu untuk beradaptasi.

Pertanyaan yang ada kemudian, mungkinkah dia tetap memperoleh waktu bermain reguler, setelah Harry Kane pulih dari cedera. Kurangnya waktu bermain dipastikan bakal menghambat proses adaptasinya.

4. Son jawab tantangan

Heung-Min Son menjalani awal yang baik musim ini, mencetak empat gol dari lima pertandingan Premier League. Dia tidak banyak dimainkan musim lalu, dan sempat muncul spekulasi ingin hengkang pada akhir musim lalu.

Pochettino tidak menurunkannya sebagai starter saat menghadapi WBA, tapi kehadirannya jelang akhir babak kedua, terbukti bisa memberi perbedaan. Dia langsung memberikan assist pada Dele Alli, untuk mencetak gol yang menyelamatkan Spurs dari kekalahan.

Bermain menghadapi bekas klubnya, Son pun kembali memperlihatkan permainan yang menjanjikan. Tapi, pemain asal Korea Selatan (Korsel), itu juga merupakan salah satu pemain yang terancam tak mendapat banyak kesempatan bermain, setelah Kane dapat kembali diturunkan.

5. Lloris kelas dunia

Hugo Lloris membuat penyelamatan luar biasa, untuk mementahkan tembakan Javier Hernandez dari jarak dekat. Pochettino pun memuji kipernya sebagai penjaga gawang kelas dunia setelah pertandingan. Pujian Pochettino tidak berlebihan, mengingat Lloris memang sudah berkali-kali melakukan penyelamatan luar biasa.

6. Spurs beruntung dengan bek kanan

Kieran Trippier hanya menjadi pilihan kedua setelah Kyle Walker, sejak pindah ke Spurs musim panas lalu. Dia pun belum memperoleh kesempatan tampil di Premier League musim ini. Trippier tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan, dengan tampil brilian pada setiap kesempatan bermain yang hanya sedikit.

Termasuk saat menghadapi Bayer, di mana dia terus menghadirkan ancaman dari sayap kanan. Umpan silangnya hampir menjadi assist, kalau saja Alli bisa menyundul dengan baik di menit 27. Trippier memberi sinyal ingin hengkang, jika musim ini kembali tak banyak dimainkan. Banyak klub diyakini terus mengikuti perkembangan situasinya di Spurs.

7. Peluang masih sangat terbuka di Grup E.

Hasil imbang yang didapat Spurs dan Leverkusen, juga dalam laga CSKA Moscow dan Monaco, membuat peluang lolos masih terbuka untuk semua tim di Grup E. Monaco sementara di puncak dengan lima poin, Spurs posisi dengan empat poin, Bayer tiga poin, dan CSKA dua poin.

Leverkusen dapat menjegal Spurs, jika mereka dapat membuat kejutan dengan mengalahkan Spurs di Wembley.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya