VIVAnews - Persitara Jakarta Utara untuk sementara berhasil menjauh dari zona merah degradasi Liga Super Indonesia (LSI) 2008 setelah mengalahkan Persita 2-0, Sabtu, 8 Agustus 2008.
Namun, tim berjuluk Laskar Si Pitung itu tak ingin melepas pertandingan terakhir kontra PSM Makassar di Stadion Mattoangin, Rabu, 12 November 2008. Menurut Manajer Persitara, Harry 'Gendhar' Ruswanto, para pemainnya akan berusaha memetik poin saat bertandang ke PSM. Sebab, tambahan minimal satu poin akan menjadi modal bagi Persitara untuk meraih target papan tengah di putaran 2 nanti.
Peluang Persitara untuk mencuri poin pada laga terakhir putaran pertama nanti sebenarnya terbuka. Sebab, meski punya sederet pemain berkualitas, Juku Eja --julukan PSM-- sedang dilanda krisis finansial yang mengakibatkan beberapa pemainnya terancam dilego.
”Bagi saya PSM tetap tim kuat. Apalagi, bila mereka tampil di hadapan publiknya sendiri. Anak-anak harus tetap waspada,” kata Gendhar saat dihubungi VIVAnews, Senin, 11 November 2008.
Tak ingin konsentrasi punggawa-punggawanya terganggu, Gendhar pun menolak untuk membicarakan bursa transfer putaran 2 nanti. Dia baru membeberkan perombakan timnya usai laga terakhir nanti.
”Setelah lawan PSM, saya akan beberkan hasil evaluasi dan formasi tim untuk putaran 2 nanti,” tandas manajer berbadan tambun itu.
Kurniawan Kembali
Menjelang putaran 2, Persitara dikabarkan akan melakukan perombakan. Ada beberapa pemain yang akan keluar dan digantikan oleh pemain-pemain baru. Dan, salah seorang pemain yang kabarnya bakal membela Persitara putaran 2 nanti adalah Kurniawan Dwi Julianto.
Mantan striker timnas Primavera itu saat ini berkostum Persisam Samarinda. Namun, karena tak berkembang selama di Persisam, Kurus --sapaan akrab Kurniawan-- dikabarkan kembali mendekati Persitara yang tahun lalu sempat dibelanya.
”Saya sudah kontak dengan Kurniawan. Tapi saya belum bisa janjikan apa-apa. Kita lihat nanti saja setelah pertandingan lawan PSM,” tandas Gendhar.
Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta
Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang kasus korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian RI, salah satu terdakwanya Syahrul Yasin Limpo (SYL)
