- VIVA.co.id/D.A Pitaloka (3-7-2016)
VIVA.co.id – Pil pahit harus ditelan Persela Lamongan saat bertandang ke markas Arema Cronus, Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 6 November 2016. Mereka kalah 0-3 di laga tersebut.
Kekalahan itu membuat pelatih Persela, Aji Santoso, geram. Aji menganggap kekalahan timnya disebabkan oleh kepemimpinan wasit Mochammad Adung yang kurang maksimal.
Aji menganggap Adung telah melakukan kesalahan fatal saat tak memberikan penalti kepada Persela di babak pertama.
"Kami justru diberikan tendangan bebas di luar kotak, padahal seharusnya dapat penalti. Kualitas wasit sangat disayangkan karena kurang jeli melihat pelanggaran," ujar Aji.
Keputusan Adung, diklaim Aji, membuat konsentrasi anak-anak asuhnya buyar. Akhirnya, Persela kalah dengan skor telak, 0-3.
Hasil tersebut diterima oleh Aji. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 tersebut menganggap Arema memang lebih baik dari Persela.
Namun, kinerja Adung benar-benar membuatnya geram. "Manusia bisa salah, saya tahu. Tapi, ini kesalahan yang dibuat-buat. Saya tak mencela wasit. Ini kenyataannya," kata Aji.
Hal yang sama ternyata diungkapkan oleh pelatih Arema, Milomir Seslija. Milo merasa wasit bertindak gegabah dan terkesan memihak tuan rumah.
Dia khawatir jika bermain di luar kandang, Arema bakal meraih hasil minor karena keputusan wasit yang kontroversial.
"Selanjutnya kami lawan Perseru Serui. Pertandingan bisa berjalan tak bagus. Saya menyayangkan beberapa keputusan wasit. Saat memberikan kartu ke Goran Ganchev dan Esteban Vizcarra, tak ada peringatan. Langsung diberikan meski pelanggaran pertama," kata Milo.
"Kami berharap wasit bekerja lebih baik karena harus melakoni dua laga tandang yang berat," lanjutnya. (ase)
