Kecelakaan Pesawat Musnahkan Mimpi 'Leicester' Brasil

Selebrasi kemenangan para pemain Chapecoense pada 23 November 2016.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Kabar duka baru saja datang dari sepakbola Brasil. Salah satu klub peserta Serie A, Chapecoense, baru saja kehilangan banyak pemainnya akibat kecelakaan pesawat di Kolombia.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Dari berita yang berkembang, 76 orang tewas dan lima selamat dalam kondisi luka parah. Cuma tiga pemain Chapecoense yang selamat. Mereka adalah Alan Ruschel (bek sayap), Danilo, dan Jakson Follman (kiper).

Atas peristiwa ini, Chapecoense pun tak memiliki pemain yang cukup untuk mengarungi kompetisi Serie A. Ambisi mereka menjuarai Copa Sudamericana pun terancam musnah.

Hasil Lengkap: Timnas Portugal Keok dengan Ronaldo, Hujan 6 Gol Spanyol Vs Brasil

Sungguh tragis, karena sebenarnya Chapecoense punya peluang besar mengukir sejarah di sepakbola Brasil dan Amerika Latin.

Ya, jika dilihat-lihat, perjalanan Chapecoense musim ini mirip dengan Leicester City di Premier League. Terpuruk di kompetisi domestik, mereka justru meledak pada turnamen antarklub dalam level konfederasi.

Bintang Manchester United Ini Jalani Debut Bersama Timnas Inggris

Caphecoense sebenarnya harus melakoni Copa Sudamericana dari babak kedua. Mereka harus berduel dengan wakil Brasil lainnya, Cuiaba, dalam babak kedua. Akhirnya, Chapecoense menang dengan agregat 3-2 dalam dua leg.

Di putaran final, Chapecoense tampil mengejutkan. Mereka mampu mengalahkan klub sebesar Independiente dan San Lorenzo, hingga akhirnya, melaju ke final.

Chapecoense juga bukan tim besar. Mereka merupakan tim yang bisa dibilang pendatang baru.

Klub ini berdiri pada 10 Mei 1973 dan berbasis di Santa Catarina, pusat industri Brasil. Mereka kerap berkutat di Serie D hingga Serie B hingga 2013 silam.

Baru pada 2014, Chapecoense promosi ke Serie A. Pencapaiannya tak terlalu memuaskan.

Mereka hanya mampu finis di posisi 15 Serie A dan mengawali Copa Sudamericana lewat babak kedua. 

Potensi Chapecoense di turnamen antarklub Amerika Latin sebenarnya sudah terlihat pada Copa Sudamericana musim 2015. Mereka berhasil menebus perempat final.

Chapecoense hanya kalah dari River Plate. Hebatnya, mereka mampu memberikan perlawanan sengit dan kalah dengan agregat 3-4.

Ledakan Chapecoense pada musim 2016 dimulai ketika mereka mengalahkan Independiente di babak 16 besar. Imbang tanpa gol dalam dua leg, Chapecoense dan Independiente harus melakoni babak adu penalti demi menentukan pemenang. Akhirnya, Chapecoense menang dengan skor 5-4.

Pada perempat final, Chapecoense berhadapan dengan wakil Kolombia, Junior. Sempat tertinggal 0-1 di leg 1, Chapecoense membalikkan keadaan pada pertemuan kedua. Mereka menang tiga gol tanpa balas pada leg 2 dan agregat menjadi 3-1.

Di semifinal, Chapecoense berhadapan dengan San Lorenzo, salah satu tim kuat di Argentina. Dalam kesempatan kali ini, kedua tim bermain imbang, 1-1. Hanya saja, Chapecoense unggul agresivitas gol tandang dan berhak melaju ke final.

Nahas, impian tersebut musnah seiring dengan kecelakaan pesawat yang mereka alami, Selasa 29 November 2016. Dengan menyisakan tiga pemain utama saja, bagaimana cara Chapecoense untuk berlaga?

Biodata

Nama Lengkap: Associacao Chapecoense de Futebol

Julukan: Verdao (Si Hijau Besar), Furacao do Oeste (Angin Puyuh Timur), Chape

Didirikan: 10 Mei 1973

Kandang: Arena Conda (kapasitas: 22,600)

Pelatih Kepala: Caio Junior

Posisi Serie A sekarang: peringkat 9 (Peringkat tertinggi sejak promosi di 2014 silam)

Asal: Chapeco, negara bagian Santa Catarina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya