Kisah Indonesia di Piala AFF Layaknya Dongeng Leicester

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan pemain Timnas Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Penampilan Indonesia di Piala AFF 2016 ternyata mengejutkan banyak pihak. Mereka merasa kelolosan Indonesia ke semifinal sangat mengejutkan.

Piala AFF Ganti Nama, Catat Tanggalnya! Timnas Indonesia Pecah Telur Tahun Ini?

Tak cuma sekadar lolos, Indonesia ternyata mampu memberikan perlawanan yang sangat ketat terhadap salah satu favorit juara, Vietnam.

Bahkan, Pasukan Garuda mampu mengalahkan Vietnam di semifinal leg 1, Sabtu, 3 Desember 2016. Dalam duel yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Indonesia menang dengan skor 2-1.

Alasan Pelatih Timnas Australia Mau Ikut Piala AFF

Kemenangan ini ternyata disambut positif oleh media-media asing. Fox Sports Asia bahkan menyebutkan perjalanan Indonesia layaknya Leicester City di Premier League musim lalu.

Ya, Indonesia bukanlah favorit dalam Piala AFF 2016. Maklum, Indonesia baru saja terlepas dari sanksi FIFA dan absen selama setahun dari ajang internasional. Kompetisi pun sempat mati suri.

Shin Tae-yong Tolak Gagasan Timnas Australia Main di Piala AFF

Kesepakatan yang tercapai antara manajemen Timnas Indonesia dan PT Gelora Trisula Semesta juga menghambat pemain-pemain Tanah Air terbaik bermain di Piala AFF. Pelatih Timnas, Alfred Riedl, hanya bisa menggunakan maksimal dua pemain saja dari masing-masing klub.

Dengan demikian, Riedl harus memutar otak lebih keras. Beberapa pemain muda dipanggil dan hanya sedikit yang berstatus senior.

Pria asal Austria tersebut juga mengambil keputusan berani dengan hanya memasukkan satu pemain naturalisasi, yakni Stefano Lilipaly.

Dengan situasi ini, Indonesia nyatanya bisa tampil mengejutkan. Dikepung dua langganan juara di putaran grup, Thailand dan Singapura, Indonesia bisa lolos ke semifinal. Lalu, pada leg 1, Indonesia berhasil menang atas Vietnam dengan skor 2-1.

"Justru, kondisi yang ada membuat Indonesia terlihat mendapatkan tambahan tenaga untuk menghadapi semifinal. Sanksi dan situasi membuat tekanan menjadi lebih ringan," begitu ulasan Fox Sports Asia dalam artikelnya.

"Indonesia tak hanya mengacaukan harapan orang-orang, mereka juga mendapatkan identitas baru dengan cara bermain yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," lanjut mereka.

Meski begitu, Indonesia dianggap masih harus membuktikan kapasitas mereka sebagai salah satu calon juara. "Masih terlalu dini. Tapi, jika Boaz Solossa dan kawan-kawan mengangkat trofi di akhir Desember nanti, kisah mereka layaknya Leicester." (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya