Di Tengah Keraguan, Timnas Indonesia ke Final Piala AFF

Timnas Indonesia di Piala AFF 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Selepas pluit panjang ditiup wasit Fu Ming, sejumlah pemain timnas Indonesia langsung melakukan sujud syukur di May Dinh National Stadium, Rabu 7 Desember 2016.

Kondisi Tidak Ideal, Marc Klok Siap Tempur Lawan Timnas Vietnam

Timnas Indonesia memastikan lolos ke final Piala AFF 2016 usai menahan imbang tuan rumah Vietnam dengan skor 2-2 dalam laga dramatis selama 120 menit. 

Hasil imbang sudah cukup bagi skuat asuhan Alfred Riedl melaju ke laga pamungkas. Boaz Solossa Cs lolos dengan agregat 4-3, setelah di leg pertama mereka menang 2-1. 

Tragis, Pemain yang Sindir Indonesia Rasa Belanda Dicoret dari Timnas Vietnam

Ini akan menjadi partai final kelima Indonesia di ajang serupa. Sebelumnya Pasukan Merah-Putih sudah empat kali menyentuh laga pamungkas.

Pertama kali Indonesia ke final adalah pada 2000. Kala itu turnamen sepakbola bangsa-bangsa ASEAN masih bertajuk Piala Tiger. Sayangnya, pada kesempatan tersebut Skuat Garuda harus menyerah di tangan Thailand.

Serangan Balik Shin Tae-yong ke Pemain Vietnam: Dia Tidak Bisa Baca

Indonesia lalu kembali ke final pada dua edisi kompetisi berikutnya, 2002 dan 2004. Lagi-lagi para jagoan tanah air harus puas dengan status runner-up karena kalah dari Thailand dan Singapura.

Kemudian Indonesia kembali masuk final pada 2010 lalu. Dan apesnya, tim yang ketika itu juga ditangani oleh Riedl harus berhenti di tangan Malaysia.

Akan menjalani laga final kelima, diharapkan Indonesia kali ini bisa menghapus kutukan tampil dalam duel pamungkas. Boaz Solossa cs wajib tampil maksimal dan meraih gelar perdana di pentas Piala AFF ini.

Sementara itu, di final Piala AFF 2016, Indonesia akan menghadapi pemenang di laga semifinal lainnya yang mempertemukan Thailand dan Myanmar yang baru akan digelar Kamis malam 8 Desember 2016.

Thailand diprediksi akan menjadi calon lawan Indonesia di laga final. Mengingat Thailand akan melawan Myanmar di leg kedua semifinal dengan berbekal kemenangan 2-0 di leg pertama.

Didera Banyak Masalah

Para pemain Timnas Indonesia saat berlatih di My Dinh National Stadium.

Tidak bisa dipungkiri jika sukses Indonesia melaju ke final Piala AFF di luar prediksi banyak pihak. Banyak yang memprediksi timnas Indonesia tidak akan bisa berbicara banyak di ajang tahun ini.

APalagi jelang berlaga di Piala AFF, timnas harus melewati sejumlah masalah, yang tentu bisa memberikan dampak besar pada kualitas skuat Merah-Putih.

Tidak bisa disangkal jika sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 2015 benar-benar membuat timnas bak kembali ke titik nadir. Sebab, saat Indonesia baru mulai bangkit, para rival lain berlari membenahi diri. 

Tak heran, Indonesia tidak diperhitungkan. Salah satunya dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh media olahraga ternama FOX Sports regional Asia.

Hasil jajak pendapat menyebutkan bahwa Indonesia hanya menempati posisi dua terbawah dengan persentase sebanyak enam persen untuk menjuarai Piala AFF 2016.

Tidak hanya itu, timnas seperti dipersulit dari level klub. Kali ini keputusan para klub dengan penyelenggara TSC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), yang semakin menyulitkan.

Para klub hanya memperbolehkan Riedl memilih dua pemain, tidak boleh lebih. Bayangkan, Anda harus membangun sebuah tim dengan pemain seadanya.

Beberapa hari sebelum laga pertama, timnas kembali ditimpa masalah. Cedera retak fibula kaki kiri yang menimpa pilar utama, Irfan Bachdim yang membuatnya harus absen dari timnas. 

“Kehilangan pemain inti tentu menyulitkan kami," ujar Riedl soal kehilangan sosok Irfan.

Harapan di Tengah Keterbatasan

Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl (tengah)

Di tengah keterbatasan yang menghimpit, para pemain timnas Indonesia tetap memegang teguh impian meraih prestasi. "Kami harus mati-matian untuk Indonesia di Piala AFF 2016," kata Andik Vermansyah jelang Piala AFF dimulai.

"Kami yakin bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia kalau mau bekerja keras," kata gelandang naturalisasi, Stefano Lilipaly, menambahkan.

Mengawali Piala AFF, Timnas Indonesia kalah 2-4 di laga perdana melawan Thailand, 19 November lalu. Namun di laga ini, timnas Indonesia menunjukkan mentalitas yang kuat.

Sempat tertinggal 0-2 di babak pertama, Indonesia bangkit dengan mencetak dua gol balasan pada menit 53 (Boaz Solossa) dan 56 (Lerby Eliandry).

Walau pada akhirnya Indonesia harus mengakui keunggulan kualitas yang dimiliki Thailand setelah mereka kembali kebobolan di menit 79 dan 90+4'. Indonesia kalah 2-4.

Di laga kedua, Indonesia juga kembali tampil mengejutkan dengan menahan imbang tuan rumah, Filipina 2-2, 22 November lalu. Bahkan Indonesia dua kali unggul sebelum disamakan Filipina.

Mental baja kembali ditunjukkan Indonesia di laga pamungkas fase grup. Wajib menang demi ke semifinal, Indonesia malah tertinggal lebih dulu di menit 27 saat melawan Singapura, 25 November.

Sempat tertinggal dari Singapura, Indonesia mampu bangkit di babak kedua dengan mencetak dua gol kemenangan (62', 85') sekaligus memastikan satu tiket ke semifinal.

"Luar biasa, bagaimana kami bisa sejauh ini. Mengingat segala yang terjadi. Kami nothing to lose," ujar pelatih Indonesia, Alfred Riedl usai memastikan ke semifinal.

Puncaknya, Indonesia sukses membenamkan Vietnam di semifinal dengan agregat 4-3. Sukses yang mengejutkan. Mengingat Vietnam sebelumnya tampil sempurna di fase grup dengan meraih sembilan poin dari tiga laga.

Di leg pertama, Vietnam bahkan kesulitan menjebol gawang Indonesia. Mereka tumbang 1-2 di Stadion Pakansari, 3 Desember lalu. Bahkan satu-satunya gol Vietnam dicetak dari titik putih.

Dan Vietnam harus memupus impian ke final setelah ditahan imbang Indonesia 2-2 di leg kedua di My Dinh National Stadium, Hanoi, Rabu malam.

"Semua tahu sebelumnya, tidak ada yang memperhitungkan kami bisa lolos sampai sejauh ini. Kami berjuang untuk keberuntungan dan kami berhasil meraihnya," kata Riedl usai memastikan satu tiket ke final.

Patut disimak bagaimana akhir dari perjuangan panjang timnas Indonesia di Piala AFF 2016 ini. Apakah akan berakhir indah atau harus mengulangi tragedi di empat final Piala AFF sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya