- ANTARA FOTO/Roy Ratumakin
VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyerah untuk memperjuangkan Persib Bandung dan Persipura Jayapura mentas di Piala AFC 2017. Sebab, dalam pertemuan dengan sekretaris jenderal Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFC), slot untuk wakil Indonesia sudah diisi klub lain.
Setelah absen di musim lalu karena sanksi FIFA, Indonesia akhirnya mendapatkan kembali haknya untuk mengirimkan wakil ke Piala AFC 2017. Dan sebagai juara dan runner up Indonesia Super League (ISL) pada 2014, kedua tim kembali mendapatkan keistimewaan untuk berlaga di level internasional.
Akan tetapi, surat pemberitahuan dari AFC yang dikirimkan beberapa bulan lalu tak direspons oleh kepengurusan PSSI era La Nyalla Mattalitti. Hingga akhirnya perpindahan kekuasaan terjadi, formulir pendaftaran untuk mengikutsertakan Persib dan Persipura tak kunjung dikirim.
"Saya sendiri langsung dengan Pak Waketum (Joko Driyono) menghadap sekjen AFC untuk memberi keterangan dan meminta, tetapi yang jadi kendala mereka sudah melakukan scedhule dan drawing dengan tim lain sebagai gantinya," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington, Sabtu 10 Desember 2016.
"Setelah melewati deadline, kami baru tahu dan melakukan permohonan. Itu yang jadi kendala buat kami, sehingga dari pihak AFC tidak dapat mengabulkan (permohonan)," tuturnya.
Ade menambahkan, tak ingin melempar kesalahan kepada kepengurusan PSSI sebelumnya. Untuk itu, pihaknya masih terus mencoba melakukan pendekatan kepada AFC dalam beberapa hari belakangan. Akan tetapi, dengan kenyataan yang ada sekarang, tak mungkin lagi untuk bisa mengubah keadaan.
Keputusan AFC ini tentu merugikan Persib dan Persipura dari sisi psikologis maupun finansial. Andai berlaga di level internasional, mereka berpotensi mendapatkan tambahan sponsor dengan guyuran dana yang besar. Khusus untuk Persipura, ini kali kedua mereka mendapat kenyataan pahit.
Pada musim 2006, kejadian yang sama pernah menimpa mereka. Sebagai juara ISL 2005, seharusnya klub berjuluk Mutiara Hitam mendapatkan hak tampil di Liga Champions Asia. Namun, ada pengurus PSSI yang lalai melakukan pendaftaran, sehingga peluang mentas di kompetisi elite benua Asia terbuang sia-sia.