- Reuters / Rebecca Naden
VIVA.co.id – Situasi labil tengah terjadi di staf manajerial klub asal Wales yang berlaga di Premier League, Swansea City. Kursi kepelatihan klub berjuluk The Swans tersebut kini masih kosong.
Sejak dimulainya kompetisi Premier League 2016-2017, Swansea sudah dua kali berganti pelatih. Setelah ditangani Francesco Guidolin, pada 27 Desember lalu, klub kembali memecat manajer asal Amerika Serikat, Bob Bradley.
Raihan Swansea di musim 2016-2017 memang sangat buruk. Dengan dua manajer, mereka hanya mampu merih tiga kemenangan, tiga hasil seri, dan kalah sebanyak 13 kali.
Padahal, di musim 2012-2013, klub yang bermarkas di Liberty Stadium ini sempat menjadi klub "bau kencur" yang menjadi "batu sandungan" tim-tim besar. Kala itu Swansea masih ditangani Michael Laudrup.
Diberitakan Who Scored, satu nama kandidat kuat telah dikantongi manajemen. Dia adalah pria asal Inggris yang sudah berpengalaman menjadi asisten manajer di klub-klub besar Eropa, Paul Clement.
Clement pernah menjadi asisten manajer di Chelsea (2009-2011), Paris Saint-Germain (2012-2013), Real Madrid (2013-2015), terakhir dia menjadi asisten Carlo Ancelotti di Bayern Munich. Pengalaman yang dimiliki diharapkan bisa meningkatkan performa Swansea.
Sebelumnya, ada dua nama tokoh sepakbola papan atas Wales yang disebut-sebut akan menjadi manajer Swansea berikutnya, yakni legenda Manchester United, Ryan Giggs dan pelaih tim nasional Wales, Chris Coleman. Namun, rumor tersebut tak menemukan kebenaran. (asp)
