6 Penjualan Terburuk Inter Milan Sepanjang Sejarah

Dennis Bergkamp
Sumber :
  • REUTERS / Ian Hodgson

VIVA.co.id – Inter Milan memiliki catatan kelam dalam penjualan pemain. Sering kali, mereka menjual pemain ke klub lain, tapi pemain tersebut malah bersinar.

Prediksi Pertandingan Serie A: Inter Milan vs Napoli

Roberto Carlos mengawali blunder Inter. Saat diboyong dari Palmeiras pada 1995 lalu, Inter terlihat sangat yakin Carlos bisa bersinar.

Kenyataan bicara sebaliknya. Carlos gagal beradaptasi. Dia sempat diminta pindah posisi menjadi gelandang sayap oleh pelatih Inter saat itu, Roy Hodgson.

Terpopuler: Sindiran Timnas Vietnam, Respons Kurnia Meiga

Tapi, Carlos menolak. Dia kemudian meminta Massimo Moratti menjualnya.

Pada 1996, Carlos bergabung ke Real Madrid. Ternyata, di Madrid, performa Carlos melonjak. Bahkan, selama membela Madrid, Carlos berhasil menyabet 13 trofi dari berbagai ajang.

Tendangan Penalti Lautaro Martinez 'Terbang ke Langit', Ini Kata Pelatih Inter Milan

Bukan hanya Carlos, masih ada pemain lain yang bersinar setelah meninggalkan Inter Milan.

VIVA.co.id menyajikan penjualan terburuk Inter, seperti dilansir Marca:

Andrea Pirlo

Ini jadi blunder terbesar Inter. Pirlo digadang-gadang akan menjadi pemain penting di Nerazzurri. Kenyataannya, dia malah jarang diturunkan. Ironisnya, Pirlo dipinjamkan ke Reggina dan Brescia.

AC Milan akhirnya memutuskan memboyong Pirlo. Di Milan, Pirlo tampil ciamik dan menjadi nyawa permainan. Performanya terus menanjak hingga akhirnya menjadi langganan Timnas Italia.

Gelandang Juventus, Andrea Pirlo

Clarence Seedorf

Sama dengan Pirlo, Seedorf juga diharapkan bisa menjadi motor permainan di Inter. Tapi, Seedorf jarang bermain dan akhirnya dijual ke Milan.

Bersama Milan, Seedorf malah menggila. Akhirnya dia mampu meraih berbagai gelar saat membela I Rossoneri, hingga akhirnya menjadi salah satu dari 100 pemain terbaik dunia versi Pele.

Selanjutnya...

Dennis Bergkamp

Non-flying Dutchman selama ini lekat dengan status legenda Arsenal. Tapi, sebelum berseragam Arsenal, Bergkamp merupakan striker masa depan Inter.

Sayangnya, Bergkamp kurang dipercaya bermain sebagai starter. Alhasil, dia hanya membela Inter selama dua musim, 1993 hingga 1995. Pindah ke Arsenal, Bergkamp lebih sering bermain dan ketajamannya terhitung luar biasa.

Fabio Cannavaro

Tak diragukan lagi, Cannavaro adalah salah satu pemain belakang terbaik di dunia. Ketika di Inter, Cannavaro terlibat konflik internal dan akhirnya dijual manajemen klub ke Juventus.

Fabio Cannavaro

Leonardo Bonucci

Nama yang satu ini ternyata produk asli akademi Inter. Tapi, Bonucci malah tak diberikan kesempatan bermain di tim utama Inter saat promosi pada 2005 lalu.

Sempat pindah ke Treviso, Pisa, dan Bari, Bonucci akhirnya merapat ke Juventus. Di sinilah kemampuan Bonucci berkembang.

Philippe Coutinho

Coutinho menjadi kesalahan teranyar Inter. Dibeli dari Vasco da Gama pada 2008 silam, Coutinho diprediksi menjadi legenda Inter berikutnya.

Namun, Coutinho tak diberikan kesempatan bermain yang banyak di Inter. Malahan, Inter membuang Coutinho dua kali, ke Vasco da Gama dan Espanyol.

Liverpool memutuskan membeli Coutinho di 2013. Perlahan tapi pasti, Penyihir Kecil (julukan Coutinho) mampu meningkatkan kreativitas serta eksplosivitasnya. Musim ini, Coutinho menjadi nyawa utama permainan Liverpool. (one)

Dua pemain Liverpool, Roberto Firmino dan Philippe Coutinho.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya