- REUTERS/Vincent West
VIVA.co.id – Ekspansi klub China untuk memburu banyak pemain top dunia, masih terus berjalan. Dengan gelontoran dana besar, klu-klub Liga Super China berhasil menggoda banyak pemain papan atas untuk hijrah ke Negeri Tirai Bambu.
Tercatat, sejak awal musim lalu, klub-klub China semisal Guangzhou Evergrandi, Tianjin Quanjian, Tianin Teda, atau, Shanghai SIPG, banyak menggaet beberapa nama besar dunia.
Sebut saja, Oscar, Ramires, Carlos Tevez, Jackson Martinez, dan Ezequiel Lavezzi, dengan mudah mampu diboyong oleh beberapa klub tersebut. Namun, di balik ekspansi klub-klub China, muncul banyak kritik jika hal tersebut merusak kaidah-kaidah dalam sepakbola.
Mengapa? Klub-klub ini seakan merubah paradigma sepakbola hanya untuk mencari keuntungan, dan tak lagi mementingkan prestasi.
Berbagai kritik ini justru dianggap aneh oleh pelatih Barcelona, Luis Enrique. Enrique melihat, keputusan para pemain untuk hijrah ke Liga Super China untuk mendapat uang yang lebih banyak adalah hal wajar. Enrique malah merasa aneh jika banyak kritik yang menyebut hal ini bisa merusak sepakbola.
"Saya pikir sangat fantastis jika pemain bisa membuat keputusan untuk pergi ke China dan mendapatkan lebih banyak uang. Dalam setiap profesi, termasuk Anda, banyak orang yang mengubah pekerjaannya untuk mendapatkan lebih banyak uang. Dan, tidak ada yang mengatakan itu," kata Enrique dikutip FourFourTwo.
"Menurut saya itu sangat fantastis dan saya salut kepada mereka yang melakukannya. Tapi anehnya, cara itu terlihat buruk dalam sepakbola," ujarnya.
Zlatan Ibrahimovic: Pemain Bintang ke Arab Saudi Hanya Cari Uang
Zlatan Ibrahimovic sudah gantung sepatu. AC Milan jadi klub terakhir yang dibela. Pemain asal Swedia itu mengaku pernah mendapat tawaran dari klub China dan Arab Saudi.
