Canggungnya Pemain Muda Arema di Laga Perdana Piala Presiden

Pelatih Arema Aji Santoso dan pemain Arema FC Adam Alis.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya (06-02-2017)

VIVA.co.id – Arema FC sukses meraih kemenangan 2-0 atas Bhayangkara FC di laga perdana grup 2 Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu, 5 Februari 2017. Pelatih Arema, Aji Santoso, berharap hasil positif ini bisa menjadi batu pijakan ke pertandingan selanjutnya.

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

"Semoga hasil ini bisa jadi pijakan ke pertandingan selanjutnya. Kita harus syukuri tiga poin. Bhayangkara punya pemain muda bagus, tapi kami menang, itu harus kami syukuri," kata Aji Santoso.

Di laga ini, Arema menurunkan beberapa pemain muda yang baru tampil merasakan atmosfer pertandingan kandang. Pemain muda itu di antaranya, Muhamad Rafli, Nasir, dan Bagas Adi.

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

"Ada beberapa pemain muda yang baru tampil. Mereka butuh adaptasi dengan atmosfer sepak bola Malang. Ini pertandingan pertama mereka, ada perbedaan di latihan bagus tapi di pertandingan masih butuh waktu," ujar Aji.

Senada dengan Aji, pemain Arema FC, Adam Alis, mengatakan pertandingan pertama merupakan modal bagus untuk laga selanjutnya. Ia juga mengakui ada beban tersendiri di menit-menit awal karena laga ini merupakan debutnya bersama Arema di Kanjuruhan.

Spanduk Sindiran Suporter Bali United untuk Bhayangkara FC: Degradasi Karma 2017

"Kami baru merasakan atmosfer Kanjuruhan. Menit pertama agak gugup, tapi setelah beberapa menit saya dan pemain muda lainnya bisa bermain enjoy. Dan alhamdulilah di pertandingan ini kami bisa menang," kata Adam Alis.

BFC Sebut Arema Beruntung

Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy menyebut Arema menang karena lebih beruntung. Apalagi, Singo Edan tampil di hapadan pendukung sendiri.

"Hari ini hari keberuntungan Arema dengan bantuan suporter mereka bisa menang. Kami menaruh hormat karena Arema klub besar yang punya fans yang besar," kata Simon Mcmenemy usai pertandingan.

"Kita tahu laga melawan Arema selalu sulit apalagi suporter yang sangat banyak, stadion yang sangat mengintimidasi," lanjut pelatih asal Skotlandia ini.

Simon menyebut kartu merah yang diterima I Putu Gede pada menit ke 51 membuat pola permainan timnya berubah. Menurutnya, sejak babak pertama hingga menit ke 70 Bhayangkara bermain lebih baik dari Arema.

"Kita bermain lebih baik dari Arema. Kita kehilangan satu pemain. Arema berkembang setelah pemain kami keluar," ucap Simon.

Ia mengaku kecewa dengan sejumlah keputusan wasit Hamsir yang mempimpin pertandingan. "Ada beberapa keputusan yang salah soal dua pelanggaran kami. Pemain kami langsung kena kartu kuning. Hal yang belum berubah di Indonesia adalah wasit," keluh mantan pelatih Timnas Filipina ini.

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya