- Reuters / Matthew Childs
VIVA.co.id – Hasil mengejutkan diraih Leicester City musim lalu. Tak diunggulkan, The Foxes sukses menjuarai Premier League 2015-16.
Sayangnya, sukses yang diraih Leicester hanya berlangsung sesaat. Musim ini, The Foxes seolah kembali ke habitatnya. Berstatus sebagai juara bertahan, The Foxes malah terancam degradasi.
Kalah 0-2 dari Swansea City, membuat armada Claudio Ranieri itu menderita kekalahan dalam lima laga beruntun Premier League. Bukan hanya itu, Leicester juga tak mampu mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir.
Leicester saat ini menempati peringkat 17 dengan 21 poin dari 25 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu poin dari Hull City yang menempati zona merah.
Hasil yang diraih Leicester ini memang sangat mengejutkan untuk juara bertahan. Sebelumnya, sempat ada lima juara bertahan di Eropa, yang harus terdegradasi di musim selanjutnya. Berikut mereka seperti dilansir Footy Fair:
1. Juventus (Italia)
Juventus yang sukses merebut Scudetto Serie A musim 2005-06, harus menerima kenyataan bermain di Serie B di musim selanjutnya. Skandal pengaturan skor atau yang dikenal dengan Calciopoli membuat Bianconeri harus tampil di kasta yang lebih rendah.
Juve harus memulai Serie B dengan pengurangan 9 poin. Namun, mereka tetap bisa langsung merebut tiket promosi ke Serie A.
2. Herfolge Boldklub (Denmark)
Klub non-unggulan, Herfolge Boldklub, menciptakan sensasi di Danish Superliga atau Liga Super Denmark musim 1999-00. Mereka sukses merebut gelar liga pertama, untuk kali pertama sepanjang sejarah.
Namun, dongeng Boldklub tak berlanjut di musim selanjutnya. Mereka harus terdegradasi karena hanya mampu finis di peringkat 11 dari 12 tim peserta.
3. Manchester City (Inggris)
Sebelum Leicester terancam degradasi, ternyata di Inggris sempat ada juara bertahan yang langsung turun kasta. Hal ini dirasakan oleh Manchester City.
ManCity sukses menjuarai First Division di musim 1936-37. Itu merupakan gelar Liga Inggris perdana The Citizens. Namun, di musim 1937-38 ManCity langsung terdegradasi usai finis di urutan 21 dari 22 tim peserta.
Selanjutnya.. dari Jerman dan Italia
4. FC Nuernberg (Jerman)
Jerman juga sempat menciptakan kisah juara bertahan yang langsung terdegradasi. Hal itu dialami FC Nuernberg, usai menjuarai Bundesliga 1967-68.
Di musim selanjutnya, pelatih Max Merkel coba melakukan penyegaran dengan banyak menurunkan pemain muda. Sayangnya, kebijakan ini berbuah pahit. Nuernberg yang berstatus juara bertahan, harus terdegradasi usai finis di peringkat 17 musim 1968-69.
5. AC Milan (Italia)
Hampir sama dengan Juventus, AC Milan juga pernah merasakan terdegradasi usai menjadi juara. Usai merebut Scudetto ke-10 pada 1979, Rossoneri harus rela terdegradasi di musim selanjutnya.
Milan harus turun kasta karena terlibat skandal pengaturan skor yang dikenal dengan skandal Totonero. Mereka pun terpaksa tampil di Serie B, usai menjadi juara. (one)
