3 Pemain Dipanggil Timnas U-22, Arema Berharap Tidak Cedera

Pemain baru Arema FC, Hanif Abdurrauf Sjahbandi dan Bagas Adi Nugroho
Sumber :
  • Lucky Aditya (Malang)/ VIVA.co.id - 23 Januari 2017

VIVA.co.id – Tiga pemain Arema FC dipanggil pemusatan latihan tahap 1 Timnas U-22. Mereka adalah, Bagas Adi Nugroho, Hanif Abdurrauf Sjahbandi dan Nasir. 

Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar

Ketiga pemain tersebut akan mengikuti pemusatan latihan yang dimulai pada 21 hingga 25 Februari 2017 mendatang. Media Officer Arema FC Sudarmaji, berharap tiga pemain yang baru direkrut musim ini mampu mengikuti seleksi dan menjaga kondisi agar tidak cedera.

"Semoga dalam seleksi bisa mengikuti dan bisa menjaga agar tidak cedera," kata Sudarmaji, Jumat, 17 Februari 2017.

Arema FC Bakal Rotasi Pemain Saat Lawan PSM Makassar

Sementara itu, Bagas Adi Nugroho mengaku bersyukur namanya masuk diantara 25 pemain seleksi tahap 1 yang dipanggil Luis Milla. Tidak ada persiapan khusus bagi Bagas, ia mengaku hanya mempersiapkan mental sebelum berangkat seleksi tahap 1.

"Alhamdulillah, saya senang. Persiapan lebih ke mental aja, Insya Allah saya siap. Harapan saya masuk ke dalam skuat tim SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Yang penting saya fight usaha dulu, masalah hasil saya pasrahkan ke Allah SWT mana yang terbaik," tambah Bagas.

Arema FC Dalam Motivasi Tinggi Saat Melawan PSM 

Sedangkan Hanif Abdurrauf Sjahbandi mengungkapkan mendapat kabar pemanggilan dirinya setelah dihubungi oleh salah satu pengurus PSSI. Ia bersyukur dipanggil seleksi Timnas, namun Hanif kaget saat namanya dipanggil diposisi stopper.

"Kaget juga kok bisa di stopper. Tapi memang waktu di timnas U-19 saya main stopper. Tapi di Arema main di posisi asli saya (gelandang). Tapi tidak masalah, saya akan memberikan yang terbaik untuk timnas," kata Hanif.

Hanif menyebut pelatih Timnas Luis Milla, sebagai sosok pelatih bertangan dingin. Meski terkendala bahasa, ia menegaskan tidak ada masalah. Baginya sepak bola merupakan bahasa universal.

"Milla orangnya serius dengan tujuannya apa. Kalau bahasa tidak masalah. Sepakbola bahasa universal. Kalau tidak bisa bahasa Inggris, dengan bahasa tubuh pasti dia mengerti," jelas Hanif.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya