Masalah Klasik PSSI Bernama Jadwal Kompetisi

Pemain Arema FC, Hanif Abdurrauf Sjahbandi.
Sumber :
  • wearearemania.net

VIVA.co.id – Kick-off kompetisi Liga 1 dipastikan tertunda. Bukan lagi 26 Maret, melainkan bergeser hingga pekan kedua April 2017.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

Jadwal kompetisi seakan menjadi masalah klasik PSSI dalam empat tahun terakhir. Pada 2014 lalu, kompetisi Liga Super Indonesia dijadwalkan mulai pada Januari 2014.

Tapi, pada akhirnya kompetisi baru dimulai pada 1 Februari 2014. Alasan PSSI ketika itu adalah karena operator ISL, PT Liga Indonesia, masih harus menyelesaikan verifikasi terhadap calon peserta.

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan

Bergeser ke 2015, situasinya memang sangat tak menguntungkan. PSSI dan PT Liga awalnya menetapkan kick-off ISL dimulai pada 21 atau 22 Februari 2015.

Tapi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melakukan intervensi dengan meminta seluruh peserta kompetisi untuk mengikuti verifikasi lewat Badan Olahraga Profesional Indonesia. Setelah negosiasi yang panjang, akhirnya ISL disepakati dimulai pada 4 April 2015 dengan asumsi ujung kompetisi adalah 23 November 2015.

Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar

Sayangnya, ISL 2015 tak bisa digelar hingga akhir. Imam menjatuhkan sanksi pembekuan kepada PSSI. Imbasnya, PSSI tak bisa menggelar kompetisi. FIFA juga akhirnya menghukum PSSI.

PSSI tak menggelar kompetisi di 2016. Hanya ada ajang Torabika Soccer Championship yang diselenggarakan PT Gelora Trisula Semesta sebagai pengisi kekosongan.

Dan momentum PSSI menggelar kompetisi terjadi pada 2017. Namun, penyelenggaraannya terancam molor.

Sebenarnya kondisi ini sudah bisa ditebak. Sebab, PSSI masih belum menunjuk operator yang diberi kuasa.

Tapi, Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, berdalih operator bukanlah alasan utama mundurnya jadwal kompetisi. Edy menyatakan mundurnya kick-off Liga 1 lantaran klub-klub peserta belum siap.

"Saya ingin melihat terlebih dahulu kesiapan tim-tim menyambut Liga 1. Saya ingin benar-benar klub di Indonesia siap karena saya ingin kompetisi tersebut berkualitas, bukan kuantitas," kata Edy.

Selanjutnya: Berdampak Besar ke Klub

Dampak ke Klub

Dampak mundurnya Liga 1 terbilang besar. Ada yang positif, tapi juga negatif.

Secara ekonomi, pengeluaran klub bisa saja membengkak. Sebab, mereka harus merevisi kontrak pemain dengan memperpanjang durasinya.

Tak cuma itu, klub-klub juga harus bernegosiasi ulang dengan sponsor terkait hak dan kewajiban mereka.

Jadwal pertandingan juga bisa lebih padat. Hal tersebut disadari oleh manajer Arema, Rudy Widodo.

"Seharusnya seminggu sekali, bisa jadi dua kali. Tapi, pelatih tentunya senang. Mundurnya kompetisi bisa digunakan untuk menyiapkan tim agar lebih matang," kata Rudy, Rabu 22 Februari 2017.

Sementara itu, kubu Madura United memberikan reaksi keras terhadap pengunduran jadwal kick-off Liga 1. Manajer Madura, Haruna Sumitro, menegaskan PSSI tak bisa seenaknya memundurkan kick-off kompetisi.

Jadwal kick-off sudah disepakati di Kongres Tahunan, 8 Januari 2017 lalu. Dan jika ingin diubah, menurut Haruna, PSSI harus menggelar Kongres untuk membahas kick-off kompetisi.

"Ketika Kongres sudah menentukan 26 Maret itu, maka perubahan hasil harus di Kongres pula. Tidak bisa kemudian pengurus mengubah seenaknya sendiri," ujar Haruna.

"Saya lebih melihat pada sisi mekanisme organisasi, tatanan organisasi sudah benar, program kerja sudah disepakati di Bandung dan semuanya sudah diputus. Itu jelas 26 Maret kompetisi akan dijalankan," lanjutnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya