- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVA.co.id - Turnamen Piala Presiden 2017 telah usai digelar, di mana Arema FC keluar sebagai juaranya. Gelaran pramusim ini juga memunculkan berbagai hal baru.
Regulasi wajib memainkan pemain berusia di bawah 23 tahun jadi salah satu faktor pemicu. Banyak pemain-pemain muda bermunculan, dan menarik perhatian para pecinta sepakbola.
Dan kini, pemain-pemain tersebut mengisi skuat tim nasional Indonesia U-22. Sebut saja Febri Hariyadi dan Gian Zola dari Persib Bandung. Kemudian, Bagas Adi Nugroho dan Hanif Sjahbandi asal Arema FC.
Melihat fenomena positif ini, mantan pemain timnas Indonesia Primavera, Supriyono Prima tetap memberi peringatan kepada PSSI. Sebab, federasi harus tetap memikirkan pemain muda yang bermain di kasta-kasta rendah lainnya.
"Cuma kalau bisa sih, tidak hanya kasta tertinggi, tetapi dari bawahnya juga harus diperbaiki. Jadi pemain itu memiliki mental bertanding yang bagus," kata Supriyono kepada VIVA.co.id.
Pembinaan usia muda di Tanah Air saat ini memang belum maksimal. Para pemain yang mencoba peruntungan bersama tim senior lebih banyak menjadi penghias bangku cadangan.
"Jam terbang itu kan mempengaruhi performa setiap anak. Tetapi kalau tidak dibarengi dengan grass root yang benar dalam pembinaan juga repot. Nanti yang muncul hanya pemain muda dengan bakat alami saja dan itu akan menghambat regenerasi nantinya," imbuhnya.