Rumput dan Tanah Indonesia Bisa Jadi Bencana bagi Essien

Pelatih Persib, Djanur dan Michael Essien (kanan)
Sumber :
  • persib.co.id

VIVA.co.id – Kehadiran eks gelandang Chelsea, Michael Essien, di skuat Persib Bandung tak lantas membuat seluruh pesaing ketakutan. Beberapa dari mereka justru masih meragukan kapasitas Essien saat bermain di Indonesia.

Persib Bandung Bertekad Sapu Bersih 2 Laga Sisa

Memang, Essien merupakan salah satu gelandang yang paling ciamik kariernya saat merumput di Eropa. Dia bahkan sempat mengantarkan Chelsea juara Liga Champions pada musim 2011/12.

Tapi, prestasi tersebut bukan jaminan. Sebab, tren yang muncul di sepakbola nasional dalam enam tahun terakhir, pemain berkelas dunia kesulitan nyetel dengan iklim di Indonesia.

Dihajar Persib Bandung, Persebaya Surabaya Siap Bangkit Demi Hindari Degradasi

Marcus Bent, Lee Hendrie, Ivan Bosnjak, dan Martin Vunk, adalah deretan pemain elite yang sempat main di Indonesia sebelum Essien. Nyatanya, mereka justru jadi pembelian gagal. Sebenarnya, apa masalahnya?

Pemain senior Indonesia yang kini berseragam PSM Makassar, Zulkifli Syukur, menilai kondisi lapangan dan rumput di Indonesia menjadi penyebab mengapa mereka gagal bersinar. Hal tersebut juga bisa menimpa Essien.

Pengakuan Mengejutkan David Da Silva Usai Hattrick ke Gawang Mantan

Struktur tanah dan rumput di stadion Indonesia memang berbeda dengan Eropa. Di Indonesia, tanah dan rumput di stadion terbilang keras. Beberapa klub Eropa yang pernah singgah di Indonesia pun mengeluhkannya.

"Faktor utama fasilitas. Misalnya, stadion dan rumput lapangan. Itu berpengaruh. Apalagi, di Indonesia cuma sedikit stadion yang bertaraf internasional," kata Zulkifli saat dihubungi VIVA.co.id.

"Soal kualitas, saya pikir cuma sama saja dengan yang lain. Sebelumnya, juga ada Marcus Bent. Tapi, dia gagal," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya