Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar, Menguji Taktik Luis Milla

Timnas Indonesia U-22 Berlatih.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Tim nasional Indonesia U-22 akan melakoni pertandingan uji coba melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa 21 Maret 2017 sore WIB. Laga ini menjadi yang perdana bagi Luis Milla Aspas untuk melihat sejauh mana taktik racikannya dijalankan oleh Evan Dimas dan kawan-kawan.

Jepang Vs Myanmar, Moriyasu Andalkan Pemain J League

Sebanyak 26 pemain disiapkan Milla guna menghadapi Myanmar dalam laga persahabatan nanti. Sejumlah nama yang dipanggil, seluruhnya sudah lebih dahulu merasakan seleksi dalam tiga tahap yang diterapkan oleh juru taktik asal Spanyol tersebut.

Namun, ada keputusan yang menarik dari pemanggilan 26 pemain kali ini. Dua nama, yakni Osvaldo Haay dan Hanif Abdurrauf Sjahbandi kini masuk dalam daftar pemain tengah. Padahal dalam seleksi sebelumnya, kedua pemain tersebut dimasukkan ke daftar pemain belakang.

Klasemen Sepakbola SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Kokoh di Puncak

Untuk posisi striker, Milla nampaknya tak ingin terlalu banyak memiliki pilihan. Hanya Dendy Sulistyawan dan Ahmad Nur Hardianto yang dimasukkannya ke dalam skuat. Padahal di seleksi sebelumny ada nama Dimas Drajad dan Marinus Maryanto Wanewar.

Dalam beberapa kali latihan, Milla selalu konsisten menerapkan skema 4-3-3. Dengan mengandalkan kecepatan di sektor sayap, pemain diminta untuk rajin membuka ruang serta cepat dalam melakukan transisi, baik bertahan atau menyerang.

Ramadhan Sananta Mau Terus Sumbang Gol untuk Indonesia U-22

"Dia (Milla) selalu mengandalkan umpan cepat. Andai pertahanan lawan sulit ditembus arah serangannya harus diubah," kata Asisten Pelatih Timnas U-22, Bima Sakti Tukiman kepada wartawan saat ditemui usai latihan beberapa waktu lalu.

Dan diakui Bima, skema 4-3-3 akan menjadi pilihan utama saat melawan Myanmar nanti. Bukan tanpa alasan Milla menerapkan skema tersebut. Saat ini, dalam skuat pilihannya bercokol nama-nama pemain sayap yang kemampuannya mumpuni.

Sebut saja pemain muda Persib Bandung, Febri Hariyadi. Kemudian ada bintang muda Persela Lamongan, Saddil Ramdani. Osvaldo yang biasa mengisi pos penyerangan sayap Persipura Jayapura pun bisa diandalkan. Dia sudah membuktikan mampu tampil baik ketika mentas di Indonesia Soccer Championship (ISC) A lalu.

Tekad Besar Milla dan Tuntutan PSSI

Bersiap menjalani ujian perdananya bersama Skuat Garuda Muda, Milla justru tak ingin rendah diri. Juru taktik berusia 50 tahun tersebut tanpa ragu memasang target kemenangan atas Myanmar. Alasannya dia tidak ingin menelan malu di laga debutnya.

"Melawan Myanmar menjadi pembuktian bagi kami, kami akan memberikan hasil yang bagus bagi masyarakat Indonesia dengan kemenangan, tegas Milla.

Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga optimistis dengan skuat yang sudah dipilihnya saat ini. Meski belum rampung seluruhnya, namun sebagian besar yang ada sekarang bakal masuk dalam kerangka tim inti.

Menjadi pelatih timnas Indonesia U-22, Milla punya beban berat. Pria yang pernah mengantarkan timnas Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011 lalu, setidaknya mesti mampu merebut medali emas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur mendatang.

Ajang dua tahunan tersebut akan dimulai pada Agustus 2017 mendatang. Di sisa waktu saat ini, Milla masih terus mencari formula terbaik untuk tim besutannya. Selain itu, dia juga memiliki kesempatan menggembleng para pemain dalam pemusatan latihan di Spanyol nanti.

Rasa optmistis merebut kemenangan juga datang dari Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi. Dia ingin Skuat Garuda Muda memenangi duel uji coba melawan Myanmar dengan skor 3-0.

"Lawan Myanmar harus menang, tidak ada cerita kalah, minimal menang 3-0," tegas pria yang juga menjabat sebagai Panglima Kostrad tersebut.

Mendapati target tinggi dari orang nomor satu dalam federasi, pemain timnas Indonesia U-22, Bagas Adi Nugroho tak ingin ambil pusing. Dia justru ingin tampil lepas, sehingga bisa mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik.

"Kami justru harus tampil lepas jika memang ada tekanan dari tim lawan (Myanmar), yang penting main lepas dan santai. Harapan saya pemain tidak minder karena pemain senior yang dibawa Myanmar sama saja dengan pemain muda kita," kata Bagas.

Utamakan Penguasaan Bola

Timnas Indonesia U-22 dalam latihan selalu diinstruksikan untuk melakukan penguasaan bola. Dengan memainkan umpan-umpan jarak pendek, kolektivitas permainan menjadi menu utama yang mesti dilahap para pemain.

"Kami fokus dua hal. Pertama, pengusaan bola. Jadi, pemain tak boleh kehilangan bola dengan cepat," kata Bima, saat ditemui di kawasan Karawaci.

"Materi ini dimatangkan lewat small side game. Lapangan diperkecil. Harapan Milla, jika ada bola di depan, empat pemain belakang mengatur jarak antara lini tengah dan depan tak terlalu jauh," imbuhnya.

Dengan masa persiapan sekira satu bulan belakangan, ujian juga didapatkan oleh para pemain. Gemblengan di tengah keterbatasan waktu, karena masa pemusatan latihan dilakukan di sela turnamen Piala Presiden 2017 menjadi penghalang.

Setiap pemusatan latihan, tim pelatih hanya memiliki waktu sekira tiga hari untuk memantau kemampuan para pemain yang dipanggil seleksi. Akan tetapi, Milla tak ingin menyerah dengan keadaan, karena laga melawan Myanmar menjadi salah satu acuan untuknya.

"Kami sudah menyiapkan tim selama sebulan dengan berbekal pemain muda. Kami akan lihat sejauh mana permainan tim ini," tutur eks pelatih Real Zaragoza tersebut.

Hambatan lain yang bakal didapatkan para penggawa timnas Indonesia U-22 datang dari Myanmar. Sebab merka datang dengan tim yang diisi oleh para pemain senior. Setidaknya, skuat asuhan Gerd Zeise unggul dalam segi pengalaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya