N'Golo Kante, Bintang Kalem yang Selalu Dikenang

Pemain Chelsea N'Golo Kante menerima penghargaan Pemain Terbaik EPL
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – N'Golo Kante berpeluang menjadi salah satu pemain di Premier League yang mampu merebut gelar juara dua kali beruntun dengan tim yang berbeda. Di musim lalu, dia mengantarkan Leicester City menjadi pemenang, dan kini peluang Chelsea menjadi juara juga besar.

Prediksi Semifinal Piala FA: Manchester City vs Chelsea

Chelsea dalam 28 pertandingan Premier League mengumpulkan 69 poin, atau unggul 10 poin dari Tottenham Hotspur yang berada di peringkat kedua. Di sisa 10 pertandingan lagi, skuat asuhan Antonio Conte diprediksi takkan kesulitan menjaga posisinya dalam klasemen.

Kante menjadi andalan The Blues di lini tengah. Kemampuannya dalam mematahkan serangan lawan, dan membantu mengkreasikan serangan menjadi amat vital. Kehebatannya di atas lapangan ternyata buah dari kerja keras sejak masih kecil.

Bom Transfer Arsenal! Arteta Siap Rekrut Bintang Chelsea Idamannya

(Baca juga: Legenda Prancis Kritik Sifat Pemalu Kante)

Dia memulai karier sepakbola melalui akademi JS Suresnes di Prancis. Kante kecil bukanlah calon pesepakbola ideal, karena tubuhnya jauh lebih kecil dari rekan-rekannya yang lain. Akan tetapi dia memiliki keunggulan lain, yakni stamina yang baik.

Bikin Quattrick Lawan Everton, Cole Palmer Sejajar Erling Haaland dalam Daftar Top Skor

Selang satu tahun kemudian, dia direkrut oleh Boulogne. Dan di sini lah, saat masih berusia 15 tahun dia rajin mengasah kemampuan. Setiap pulang bertanding, dia selalu menunjukkan kegilaannya akan berlari.

"Selama hidup saya tidak pernah melihat seseorang berlari, berlari, dan terus berlari seperti yang dia (Kante) lakukan," ungkap Cedric Fabien, rekan setimnya saat di Boulogne, dikutip dari The Sun.

"Dia benar-benar memiliki stamina bagus. Dia bisa menyelesaikan pertandingan, dan kemudian pulang ke rumah dengan berlari maraton," tuturnya.

Meski terkesan aktif di atas lapangan hijau, Kante bukanlah tipe manusia periang. "Di luar lapangan dia sangat kalem, tetapi di atas lapangan dia berubah jadi monster," kata Fabien.

Memasuki usia remaja, sikap Kante tidaklah banyak berubah. Ketika rekan-rekannya pergi menghadiri pesta, dia justru memilih berada di rumah. Dalam setiap latihan, kesederhanaan selalu terpancar.

"Dia tidak terlalu bergaul. Dia lebih suka menyendiri, dan tidak pernah pergi ke sebuah pesta. Dia sama sekali tidak menunjukkan ingin menjadi seorang bintang," mantan pemain Boulogne,  Eric Vandenabeele, menambahkan.

Yang masih diingat oleh Vandenabeele adalah momen ketika sedang menyaksikan pertandingan Liga Europa bersama Kante. Ketika itu dia berkelakar, akan melihat rekannya tersebut di televisi, namun dijawab dengan kerendahan diri.

"Dalam mimpi saya! Tidak ada kesempatan," tutur Vandenabeele menirukan Kante yang berkata kepadanya sambil tertawa. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya