PSMS Vs Persib, 'El Clasico' Cita Rasa Indonesia

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman dan pelatih PSMS, Mahruzar Nasution
Sumber :
  • VIVA.co.id/ (25-3-2017)

VIVA.co.id –  Duel PSMS Medan melawan Persib Bandung, Minggu 26 Maret 2017 memang hanyalah laga persahabatan. Meskipun demikian, kubu PSMS dan Persib berjanji bakal tampil ngotot dalam laga yang berlangsung di Stadion Teladan, Medan ini.

Merayakan Ulang Tahun ke-89 Persib Bandung

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, menyadari jika PSMS merupakan rival bebuyutan Persib sejak era Perserikatan. Dia tidak mau Supardi Nasir cs dipermalukan di hadapan suporter Ayam Kinantan.

"Kami (Persib) tidak ingin kalah. Kami akan berusaha memenangkan pertandingan menghadapi PSMS ini. Hasil tidak jadi ukuran, tapi kami berharap bisa menurunkan semua pemain pada laga uji coba nanti," ujar Djadjang dalam konferensi pers.

Bangkit, Persib Sukses Bungkam Arema FC

Tensi tinggi selalu terjadi dalam pertandingan ini. Label "El Clasico" cita rasa Indonesia tersemat untuk menggambarkan betapa panasnya pertandingan ini, meskipun hanya laga persahabatan.

Skema bermain terbuka, akan ditunjukkan Djadjang dalam laga nanti. "Apa lagi di setiap pertemuan kedua tim selalu panas. Ini juga merupakan laga uji coba perdana dari tiga pertandingan yang direncanakan sebagai ajang uji coba tim," ucap pelatih yang akrab disapa Djanur ini.

Persib Gusur Arema FC Setelah Libas Persiraja di Bawah Guyuran Hujan

PSMS perbaiki lini depan

Pelatih PSMS, Mahruzar Nasution bakal memperbaiki lini depan timnya sebagai strategi penyerangan untuk menembus pertahanan Maung Bandung. Selain itu, pola permainan transisi menjadi senjata yang diharapkan bisa meredam soliditas penyerangan lawan.

"Kami akan mainkan pola permainan transisi. Bermain transisi bertahan dan menyerang dan sebaliknya. Tapi tentu kami tidak bisa jabarkan secara detail," sebut Mahruzar.

Dalam sesi latihan yang digelar, Mahruzar menginstruksikan kepada Legimin Rahardjo cs untuk bermain terbuka dengan memberikan tekanan kepada pemain Persib Bandung.

"Membangun serangan seefektif mungkin dengan permainan simpel, begitu juga ketika bola berada pada pemain lawan, sebisa mungkin melakukan pressing terhadap lawan," kata mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut.

Mahruzar juga melihat stamina dan kekuatan tim dari kekompakan anak asuhannya menghadapi pertandingan tersebut. "Dari pengalaman saya, cedera terjadi karena pemain mainnya nanggung, seperti ketika mengambil bola, dia ragu antara ambil atau tidak. Tapi menurut saya, kalau pemain siap, mudah-mudahan tidak akan cedera. Boleh main keras tapi dengan bola," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya