Alarm Bahaya untuk Timnas Belanda

Pemain Timnas Belanda, Arjen Robben.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Tim nasional Belanda kembali mendapatkan hasil minor dalam pertandingan lanjutan Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018. Mereka kalah 0-2 dari Bulgaria dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Vasil Levski, Minggu 26 Maret 2017 dini hari WIB.

Timnas Prancis Cemas Bakal Dibikin Repot Pemain 'Bau Kencur' Inggris

Kekalahan tersebut membuat peluang skuat asuhan Danny Blind lolos ke Piala Dunia 2018 makin menipis. Dari lima pertandingan yang telah dilakoni, mereka baru mengumpulkan tujuh poin, atau tertinggal tiga angka dari Swedia yang berada di posisi kedua.

Posisi yang ditempati Swedia tersebut merupakan batas akhir untuk menjaga peluang menuju Piala Dunia 2018. Sedangkan Belanda yang membutuhkan kemenangan di kandang Bulgaria justru bermain buruk. Wesley Sneijder dan kawan-kawan kesulitan membongkar pertahanan tim tuan rumah.

Prancis vs Inggris; Sepakbola Pulang ke Rumah atau Deschamps Cetak Rekor?

"Kami datang ke sini dengan misi menang. Dan, sebelum laga, saya yakin bisa menang. Tetapi, di babak pertama, performa kami sangat mengecewakan," kata bintang Belanda, Arjen Robben, seperti dilansir Soccerway.

Robben bahkan menyebut kekalahan timnya dari Bulgaria seperti mimpi buruk. Mereka seolah tidak memiliki taring untuk menunjukkan permainan terbaik, dan memberi bukti masih layak disejajarkan dengan tim-tim Eropa lainnya.

5 Pesepakbola Termuda di Piala Dunia 2022, Ada yang Baru 17 Tahun!

Dua kali menang, sekali imbang, dan dua kali mengalami kekalahan memberi gambaran Belanda kesulitan bermain konsisten. Padahal, usai kalah 0-1 dari Prancis, mereka sempat menang meyakinkan 3-1 atas Luxemburg.

Danny Blind Berani Pasang Badan

Dua gol pemain andalan Bulgaria, Spas Delev, pada menit 5 dan 20 membuat permainan Belanda langsung berantakan. Skuat De Oranje yang mengandalkan sisi sayap kerap kali kesulitan dalam membangun serangan.

Berkali-kali upaya umpan silang yang dilepaskan justru salah sasaran. Ditambah lagi, empat bek tim tuan rumah bermain dengan disiplin. Sehingga sulit bagi striker Belanda untuk bergerak bebas di dalam kotak penalti.

Danny mengakui jika performa anak asuhnya amat buruk. Sejak wasit meniupkan peluit tanda pertandingan dimulai, para pemain seperti kehilangan kreativitas. Dan Bulgaria mampu memanfaatkan momentum.

"Kami menunjukkan penampilan yang sangat buruk, itu jelas. Saya tak tahu, mengapa kami memulai dengan begitu buruk. Kami tak menciptakan peluang apa pun. Saya menyalahkan diri saya sendiri," kata Blind pada NOS.

Dan kekalahan ini membuat posisi juru taktik berusia 55 tahun tersebut menjadi rawan pemecatan. Akan tetapi, dia menolak menyerah, selama belum ada keputusan dari Federasi Sepakbola Belanda (KNVB), dia masih akan tetap berusaha membesut De Oranje.

"Apakah saya masih akan melatih tim? Saya perlu memikirkan hal itu. Saya tak akan melempar handuk di sini. Saya sangat kecewa, terutama karena saya punya perasaan yang bagus tentang pertandingan ini," tegas Danny.

Selanjutnya... Kegemilangan Giroud dan Ronaldo

Kegemilangan Giroud dan Ronaldo

Pada pertandingan lain, yakni antara timnas Prancis melawan Luxemburg, muncul satu sosok yang mencuri perhatian. Dia adalah Olivier Giroud, pemain yang beberapa waktu belakangan kerap menjadi sasaran kritik.

Saat tampil di Piala Eropa 2016 lalu, pemain Arsenal tersebut dianggap menjadi penghambat Les Blues bermain bagus. Sebagai juru gedor, Giroud tidak mampu memanfaatkan servis-servis dari rekan setimnya.

Akan tetapi, pada pertandingan melawan Luxemburg dia membayar tuntas semua keraguan. Pemain berusia 30 tahun tersebut mencetak dua gol, sekaligus membawa Prancis kokoh berada di puncak klasemen Grup A.

Dilansir Opta, total sudah 23 gol yang disumbangkan pemain berusia 30 tahun tersebut selama berseragam timnas Prancis. Dan torehan itu diapresiasi oleh sang pelatih, Didier Deschamps.

"Saya percaya dia karena saya tahu apa yang bisa dia lakukan dalam pertandingan. Hasil ini bagus untuk dia," ungkap Deschamps, seperti dikutip dari Soccerway.

"Saya berdiskusi dengannya dalam beberapa waktu. Dia tidak bisa bermain dengan baik musim ini, karena dia mendapatkan masalah cedera, tetapi setelah semuanya dia berhasil mencetak gol," imbuhnya.

Kegemilangan juga ditunjukkan oleh kapten Portugal, Cristiano Ronaldo. Mencetak dua gol ke gawang Hungaria, membuat torehannya berada di atas pemain lain yang hingga kini masih aktif membela timnas.

Marca melansir, berkat dua gol tersebut, Ronaldo membuktikan diri sebagai megabintang. Total, sudah 70 gol yang disumbangkan CR7 untuk timnas Portugal, hasil dari 136 pertandingan internasional.

Dan jika dibandingkan dengan pemain yang masih aktif bermain saat ini di Eropa, tidak ada yang mampu menyamainya. Hanya ada tiga pemain yang mampu mengangkangi torehan gol Ronaldo sejauh ini.

Mereka adalah Miroslav Klose (Jerman/71 gol), Sandor Kocsis (Hungaria/75 gol), dan Ferenc Puskas (Hungaria/84 gol). "Saya tahu, berapa gol yang sudah saya cetak. Tetapi, itu bukan yang terpenting buat saya," kata Ronaldo seperti dilansir Soccerway.

"Apa yang terpenting adalah kami menang di laga ini dan kami terus bertarung untuk bisa tampil di Piala Dunia 2018," lanjut pemain yang membela klub Real Madrid itu.

Selanjutnya...Persaingan Ketat Spanyol dan Italia

Persaingan Ketat Spanyol dan Italia

Aroma persaingan ketat di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa tersaji dalam Grup G. Spanyol dan Italia sama-sama mengoleksi 13 poin hasil dari lima pertandingan. Keduanya unggul empat angka dari Israel yang berada di peringkat ketiga.

Dalam pertandingan terakhir, baik Spanyol dan Italia sama-sama memetik kemenangan meyakinkan. Tim Matador menang 4-1 atas Israel, sedangkan Gli Azzurri mengalahkan Albania dengan skor 2-0.

Pelatih timnas Italia, Giampiero Ventura, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya saat melawan Albania. Meskipun, dia mengakui Gli Azzurri masuh jauh dari kata sempurna.

"Kami banyak memainkan pemain baru. Kami mengambil langkah kecil ke depan. Tim ini belum sempurna, tetapi kami mempunyai apa yang diperlukan untuk membuat sebuah tim Italia yang indah," kata Ventura seperti dikutip dari FourFourTwo.

Di kubu Spanyol, kemenangan meyakinkan memberi efek tambahan lainnya. Diego Costa yang sempat meredup penampilannya mulai kembali percaya diri saat mengenakan seragam Tim Matador.

Dan kepercayaan yang diberikan pelatih Spanyol, Julen Lopetegui, dibayarnya tuntas. Striker Chelsea tersebut turut menyumbangkan satu gol ke gawang Israel.

“Sekarang sedikit demi sedikit saya mulai menemukan ritme saya di sini. Saya juga lebih percaya diri dan itu membuat saya makin termotivasi untuk bermain lebih baik lagi,” kata Costa, seperti dikutip dari Soccerway. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya