Persib Bandung yang Kian Istimewa

Carlton Cole dan manajer Persib, Umuh Muchtar (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA.co.id – Persib Bandung tengah melambung. Bukan karena mereka mampu meraup prestasi di atas lapangan, melainkan langkah luar biasa yang dilakukan jelang pagelaran kompetisi Liga 1.

Pelatih Persib Puji Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

Tidak main-main. Maung Bandung kini kedatangan pemain kelas dunia.

Bukan cuma satu, namun dua penggawa yang pernah mencicipi panasnya persaingan kompetisi Eropa dihadirkan ke kota kembang. Ya, mereka adalah Michael Essien dan yan terbaru Carlton Cole.

Persib Bandung dalam Atmosfer Bagus Jelang Lawan Borneo FC

Dengan memanfaatkan regulasi baru soal pemain asing, kini Persib menjelma sebagai tim yang istimewa. Bayangkan saja, sampai sekarang belum ada tim lain yang mau, atau bisa mengikuti jejak mereka.

Essien yang pernah merumput bersama Chelsea dan Real Madrid didatangkan sebagai marquee player. Sebuah aturan tentang status pemain asing yang baru disahkan usai pemain asal Ghana itu dipastikan berkostum Pangeran Biru.

Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR

Dan hanya beberapa pekan berselang, Persib kembali melabuhkan Cole. Dia datang dengan menyandang status pemain asing non Asia.

Siapa Cole?

Memang namanya tidak setenar Essien. Tapi jika menengok rekam jejaknya di dunia sepakbola, sosok Cole pantas untuk disegani di Liga 1 nanti.

Sama seperti Essien, Cole sempat membela raksasa Premier League, Chelsea. Cole memulai karier profesional bersama The Blues di musim 2001-02, dan bertahan hingga musim 2005-06. Saat membela The Blues, Cole sempat dipinjamkan ke Wolverhampton Wanderers, Charlton Athletic, dan Aston Villa.

Ternyata, Cole dan Essien sempat semusim bermain bersama, tepatnya di musim 2005-06. Berbeda dengan Essien yang menjadi pemain inti, Cole lebih sering menjadi pemain cadangan.
Di musim tersebut, Cole kesulitan bersaing dengan Didier Drogba dan Hernan Crespo. Dia hanya tampil dalam 12 kali di semua kompetisi dan mencetak satu gol.

Sempat merebut gelar Premier League di musim 2005-06, Cole dan Essien harus berpisah. Di musim 2006-07, Cole resmi membela West Ham United. Sembilan musim Cole membela The Hammers, dengan catatan 68 gol dari 293 penampilan.

Di musim 2006-07, Cole melanjutkan petualangan bersama raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic. Pemain internasional Inggris ini hanya bertahan semusim, dengan 1 gol dari 5 pertandingan.

Musim selanjutnya, Cole berlabuh di tim United Soccer League atau kasta 2 Amerika Serikat, Sacramento Republic. Namun, dia hanya tampil dalam 4 pertandingan tanpa mencetak satu pun gol, sebelum dilepas Sacramento.

Cole juga punya pengalaman tampil di Timnas Inggris. Pemain 33 tahun ini tampil 7 kali bersama The Three Lions, semuanya sebagai pemain pengganti pada 2009 hingga 2010.

Kini, setelah resmi bergabung dengan Persib, Cole diharapkan bisa tampil tajam. Dia akan menjadi tumpuan di lini depan menemani Sergio van Dijk.

Persib Tak Tersaingi

Jelas sudah kalau Persib tak tersaingi jelang bergulirnya Liga 1. Ya, paling tidak itu dalam urusan transfer pemain.

Mereka sekarang tercatat sebagai satu-satunya tim yang memanfaatkan status marquee player. Bahkan, untuk Cole yang disebut sebagai pemain asing non Asia saja, sebenarnya juga bisa masuk dalam kategori marquee player, karena pernah bermain di liga top Eropa.

Memang masih ada waktu tersisa bagi tim lain untuk membuat kejutan mendatangkan marquee player layaknya Persib. Namun jika meraba situasi yang ada, tampaknya hal itu tidak akan terjadi.

Sejumlah klub besar, macam Arema FC, Sriwijaya FC dan Persija, masih pasif. Mereka memilih fokus mempersiapkan skuat yang ada ketimbang harus pusing-pusing memburu pemain bintang.

"Kita sebenarnya bisa saja mendatangkan marquee player itu, kenapa tidak? Cuma kan, pemain yang usianya sudah di atas 30 kita tidak tahu track record-nya. Kita tidak tahu apa dia cedera lama, atau sudah jarang main. Kalau dibeli hanya sebatas jual nama kan percuma juga," ujar sekretaris Sriwijaya, Achmad Haris.

"Selain itu, tidak semua klub bisa mendatangkan marquee player. Jadi, harusnya ini dijadikan pertimbangan. Yang jelas, kita di Sriwijaya (FC) sekarang enggak ikutan dulu. Kita fokus saja dengan pemain yang ada sekarang, kombinasi pemain senior dan junior," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya