Bus Semen Padang Dilempar Batu, Pengamanan Tim Jadi Sorotan

Bus Semen Padang yang dilempar batu
Sumber :
  • /twitter.com/spartacks_spfc

VIVA.co.id – Forum Media Officer, atau MO Liga 1 menyampaikan keprihatinan mendalam, terkait kasus pelemparan bus pemain Semen Padang FC di Gresik, Jawa Timur, Jumat 21 April 2017. Mereka berharap, polisi mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya.

Semen Padang FC Didenda Rp100 Juta dan 3 Laga Tanpa Penonton

Akibat aksi pelemparan di jalan depan Kampus Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut, kepala salah seorang pemain Semen Padang FC, Riko Simanjuntak, sobek sekitar 3 sentimeter dan harus mendapat lima jahitan.

Insiden terjadi, usai Semen Padang FC dijamu tuan rumah Persegres Gresik United di Stadion Tri Dharma Petrokimia, yang berkesudahan 1-3 untuk kemenangan tim tamu.

PSBS Biak Buka Suara Terkait Kerusuhan Suporter di Kandang Semen Padang

MO Semen Padang FC, Ronny Putra, menuturkan ketika itu bus sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, dengan pengawalan petugas Patwal Kepolisian. Di lokasi kejadian, ada dua orang tak dikenal berboncengan sepeda motor mendekat, lalu melempar batu ke arah bus. Batu itu mengakibatkan kaca bus bagian belakang pecah, serta melukai kepala Riko.

(Baca juga: Kronologis Pelemparan Batu Bus Pemain Semen Padang)

Liga 1 Musim Depan Berisi Wakil Seluruh Pulau

“Bus dan petugas Patwal langsung berhenti, sedangkan pelaku kabur tanpa sempat dikenali ciri-cirinya. Riko segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan medis. Sesudah dilakukan rontgen dan dipastikan tidak ada keretakan di kepala, Riko pun diperbolehkan meninggalkan rumah sakit,” kata Ronny dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Sabtu 22 April 2017.

Didampingi Sahlul Fahmi, MO Persegres Gresik United, Ronny dan ofisial Semen Padang FC, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik. Kendati pelakunya belum diketahui dan peristiwanya terjadi di luar stadion, Sahlul menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sama sekali tidak diharapkan terjadi itu. Baik Ronny maupun Sahlul sepakat menyatakan, aksi pelemparan batu itu merupakan tindakan kriminal.

MO PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina menegaskan, seluruh MO dari 18 tim peserta Liga 1 sangat menyayangkan terjadinya insiden ini.

“Memasuki pekan kedua Liga 1, kasus pelemparan bus pemain ini baru kali pertama terjadi. Kami semua berharap, kasus ini juga menjadi kasus yang terakhir dan jangan sampai terulang lagi di kemudian hari,” ucap Wina, panggilan akrab Andi Widya Syadzwina.

Karenanya, Wina berharap, seluruh pihak terkait lebih memperhatikan lagi masalah keamanan dan pengamanan tim, sebelum maupun sesudah pertandingan.

“Jadi, tidak hanya fokus saat pertandingan berlangsung, sebab di luar stadion potensi risiko yang bakal muncul dan terjadi pun cukup besar. Aparat keamanan kan sudah punya SOP pengamanan, pengawalan, dan sebagainya, ke depannya kami harapkan ke semua itu bisa dilakukan lebih baik lagi," katanya.

MO Arema FC, Sudarmaji menambahkan, seluruh MO Liga 1 juga tidak ingin kejadian ini sampai meluas. “Kompetisi sudah mulai menemukan gairahnya, sangat disayangkan jika sampai dinodai kasus seperti ini. Apalagi, di internal klub peserta Liga 1 juga masih banyak masalah yang dihadapi. Kami tak ingin kejadian seperti ini menambah beban yang tengah dihadapi klub, hingga yang dikhawatirkan nanti bisa menghambat jalannya kompetisi.” (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya