Statistik Pelatih Tim Liga 1 Hingga Akhir Pekan Ketiga

Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir (1-5-17)

VIVA.co.id – Gelaran kompetisi Liga 1 musim 2017 tampaknya tak henti mencuatkan sejumlah drama. Euforia kemenangan, duka kekalahan, gol cantik dan rapor apik seolah mengiringi tangis kebobolan dan rapor jeblok sejumlah tim. 

Aji Santoso: Saya Janji ke Shin Tae-yong Lepas Marselino Ferdinand

Dan dari banyaknya elemen, drama kursi panas posisi pelatih kerap mengguncang publik Tanah Air. Secara umum, para pelatih dibayar dan diberi kewenangan besar menunjukkan kapasitasnya buat memburu hasil terbaik. 

Misinya sebetulnya sederhana, yakni menang dan juara. Meski demikian, proses menuju hal tersebut sangatlah rumit dan tidak sederhana.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Tak heran jika posisi pelatih selalu lebih sensitif, rentan, dan berisiko ketimbang keberadaan pemain bintang dan kondang. Ketika kekalahan demi kekalahan menerpa dan rapor klub jeblok, hampir semua pihak menunjuk hidung pelatih. 

Ia dianggap tak becus dan tak layak dipercaya. Sebaliknya, ketika gol demi gol dirangkai dan menghasilkan kemenangan plus trofi yang membanggakan, pemain di lapanganlah yang dianggap sebagai penentu segalanya. 

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Itu memang bagian dari risiko pelatih karena ia diberi kewenangan buat memilih dan menyusun pemain dalam skuatnya. Iklim seperti itu berlaku pula di Liga 1 2017. 

Saat kompetisi baru menuju pekan keempat saja sudah jatuh korban di sektor pelatih. Mereka lengser dari kursinya, Mereka adalah Hans Peter Schaller (Bali United), Laurent Hatton (PS TNI), dan teranyar Timo Scheunemann (Persiba Balikpapan).

Penyebab dan alasannya beragam. Kalau Schaller dan Scheunemann tak kunjung mampu hasilkan kemenangan, agak sulit publik mendeteksi alasan pergantian Hatton. Sebab, di tiga laga, skuat racikannya tak tersentuh kekalahan.

Untuk menguliknya lebih mendalam, berikut rapor para pelatih klub kontestan Liga 1 2017 berdasarkan data dari sejumlah tinjauan hingga pekan ketiga kompetisi digulir.

Statistik pelatih hingga pekan ketiga Liga 1 2017:

3 besar Terbaik
- Robert Rene Alberts (PSM Makassar): 7 poin dari 3 laga (2 kali menang, 1 kali imbang)
- Aji Santoso (Arema FC): 7 poin dari 3 laga (2 kali menang, 1 kali imbang)
- Jacksen F Thiago (Barito Putera): 7 poin dari 3 laga (2 kali menang, 1 kali imbang)

3 besar terburuk
- Timo Scheunemann (Persiba Balikpapan): 0 poin dari 3 laga (3 kali tumbang)
- Hans Peter Schaller (Bali United): 0 poin dari 2 laga (2 kali tumbang)
- Hanafi (Persegres Gresik United): 1 poin dari 3 laga (2 kali tumbang, 1 kali imbang)

3 Besar terancam
- Hanafi (Persegres Gresik United): 1 poin dari 3 laga (2 kali tumbang, 1 kali imbang)
- Yusack Sutanto (Perseru Serui): 3 poin dari 3 laga (1 kaloi menang, 2 kali tumbang)
- Heri Kiswanto (Persela Lamongan): 3 poin dari 3 laga (1 kali menang, 2 kali tumbang)

Terbanyak lakukan pergantian pemain
Simon McMenemy (Bhayangkara FC) & Hanafi (Persegres Gresik United): 13 pergantian

Tersedikit lakukan pergantian pemain
Aji Santoso (Arema FC) & Jafri Sastra (Mitra Kukar): 7 pergantian

Skuat tersubur
Jafri Sastra (Mitra Kukar): 7 gol dari 3 laga

Skuat termandul
Hanafi (Persegres Gresik United): 2 gol dari 3 laga

Skuat terbanyak terima kartu
Dragan Djukanovic (Pusamania Borneo FC): 16 kartu kuning, 1 kartu merah

Skuat tersedikit terima kartu
Yusack Sutanto (Perseru Serui): 3 kartu kuning

Laporan : Bramono

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya