- VIVA.co.id / Istimewa
VIVA.co.id – Persegres Gresik United menerima sanksi setelah insiden lempar batu yang mengenai bus yang ditumpangi pemain Semen Padang FC di Kota Gresik, Jawa Timur, dua pekan lalu. Persegres didenda Rp25 juta oleh Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Persegres, Choirul Anam, membenarkan sanksi dari PSSI itu. Tetapi dia menyayangkan karena peristiwa lempar batu bus pemain Semen Padang itu terjadi di luar Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik, tempat berlangsungnya laga Liga 1 antara Persegres melawan Semen Padang saat itu.
Menurut Choirul, peristiwa itu seharusnya dipandang sebagai kriminal murni dan masuk wilayah hukum pidana. "Kenapa Komdis menjatuhkan sanksi kepada kita?" katanya dihubungi Viva.co.id pada Jumat, 5 April 2017.
Panitia pelaksana, terang Choirul, tidak berwenang mengurus masalah di luar stadion dan luar persoalan pertandingan. Kecuali suporter melemparkan flare saat pertandingan berlangsung atau terjadi keributan di dalam stadion, itu baru urusan Panpel Persegres.
Kendati kecewa, kata Choirul, pihak Persegres tetap akan menerima sanksi tersebut. Dia hanya berharap ke depan kejadian serupa tidak terjadi lagi. Dia berharap semua pihak mengedepankan sportivitas. "Karena menurut kami, kalah atau menang itu biasa," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, bus Semen Padang FC dilempar batu oleh orang tak dikenal usai bertanding melawan Persegres Gresik United di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Jumat petang, 21 April 2017. Serangan itu terjadi kala bus melintas di depan kampus Universitas Muhammadiyah daerah setempat.