Sukses Conte di Chelsea Lanjutkan Hegemoni Manajer Italia

Antonio Conte rayakan gelar Premier League bersama para pemain Chelsea
Sumber :
  • Reuters / Carl Recine

VIVA.co.id –  Sukses besar diraih Antonio Conte bersama Chelsea. Di musim perdananya di Inggris, manajer 47 tahun sukses mempersembahkan gelar Premier League.

Bikin Quattrick Lawan Everton, Cole Palmer Sejajar Erling Haaland dalam Daftar Top Skor

Kemenangan 1-0 atas tuan rumah West Bromwich Albion di The Hawthorns, Jumat, 12 Mei 2017 (Sabtu dini hari WIB) sudah cukup memastikan gelar Chelsea. Poin The Blues tak bisa dikejar pesaing terdekat, Tottenham Hotspur.

Begitu Michy Batsuayi mencetak gol kemenangan The Blues di menit 82, Conte begitu emosional. Dan saat wasit Michael Oliver meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, perayaan gelar juara Chelsea pun tak terelakkan.

Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan

Ini menjadi gelar keenam Liga Inggris yang diraih Chelsea, atau yang kelima di era Premier League. Berbagai catatan pun mengiringi keberhasilan Conte dan Chelsea.

Salah satunya adalah berlanjutnya hegemoni manajer asal Inggris di Italia. Semusim sebelumnya, Claudio Ranieri sukses membawa Leicester City menjuarai Premier League.

Cole Palmer Bersama Chelsea Seperti Mbappe di AS Monaco

"Saya bangga bisa memberikan tongkat estafet Premier League kepada Antonio Conte. Dari Italia ke Italia. Ini sebuah pembuktian kapasitas kami sebagai manajer," kata Ranieri seperti dilansir Gazetta dello Sport.

"Sesudah dongeng saya bersama Leicester, ini merupakan petualangan yang indah dari Chelsea. Tak mudah menjadi juara di musim pertama. Namun, Conte berhasil lulus ujian dalam debutnya di sepakbola Inggris," lanjutnya.

Menurt catatan Opta, tercatat sebagai manajer Italia keempat yang sukses merebut gelar Liga Inggris. Dia mengikuti jejak Carlo Ancelotti (Chelsea), Roberto Mancini (Manchester City), dan Claudio Ranieri (Leicester City).

Catatan lainnya yang ditorehkan Conte adalah, mantan pelatih Juventus ini menjadi  manajer keempat yang mengangkat trofi Premier League di musim perdana. Dia menyamai rekor Jose Mourinho (2004-05), Carlo Ancelotti (2009-10), dan Manuel Pellegrini (2013-14).

Conte sukses merebut gelar liga domestik dalam empat musim beruntun. Sebelumnya dia menyabet gelar Serie A bersama Juventus di musim 2011-12, 2012-13, dan 2013-14.

Selanjutnya.. Resep Conte Juara

Resep Conte Juara

Jalan terjal dilalui Conte dalam membawa Chelsea juara. Apalagi, mental Cesc Fabregas dan kawan-kawan tengah menurun, setelah musim 2015-16 lalu hanya mampu finis di urutan ke-10.

Di awal musim, Conte sempat dalam tekanan. September 2016, The Blues mengalami dua kekalahan beruntun, saat bersua Liverpool dan Arsenal.

Conte lalu mengubah formasi menjadi 3-4-3. Racikan tiga bek ini ternyata berbuah manis. Chelsea meraih 13 kemenangan beruntun usai kekalahan dari Liverpool dan Arsenal.

Saya rasa, keputusan untuk (mengubah formasi menjadi tiga bek) mengubah musim kami. Sebelumnya, kami tak bisa menemukan keseimbangan yang tepat," kata Conte seperti dilansir Sky Sports.

"Setelah kekalahan yang buruk saat melawan Liverpool dan Arsenal, saya ingin perubahan dan menemukan sistem baru. Dalam pikiran saya, ada opsi bermain dengan 3-4-3, karena saya tahu karakteristik pemain kami mendukung hal itu, dan membuat kami lebih solid," lanjut manajer asal Italia ini.

Conte merasa puas dengan kesuksesan ini. Dia mengucapkan terima kasih kepada anak asuhannya, yang mampu mempersembahkan yang terbaik di musim ini.

"Ini merupakan prestasi luar biasa dari para pemain. Saya harus berterima kasih kepada komitmen mereka, kerja keras yang dimulai dari awal musim. Mereka menunjukkan kepada kami sikap yang baik, kesabaran, dan keiginan besar untuk melakukan hal luar biasa musim ini," ucap Conte

Selanjutnya.. Kontroversi di Balik Sukses Chelsea

Kontroversi di Balik Sukses Chelsea
Sayangnya, kesuksesan Chelsea ini dinodai dengan kontroversi. Dikutip dari Metro, salah satu pemain mereka, Willian ikut bersama suporter menyanyikan lagu rasis saat perayaan juara di markas West Brom. Lagu tersebut ditujukan kepada penggemar Spurs, yang menjadi rival dalam perburuan gelar.

Dalam video yang diunggah melalui sosial media Twitter, Willian memang tidak secara terang-terangan ikut bernyanyi. Namun, dia menutup mulutnya dengan tangan, dengan tujuan tidak nampak oleh publik.

Tetap saja aksi pemain asal Brasil tersebut menuai kecaman dari para pendukung Spurs. Mereka tak terima, jika pemain ikut-ikutan menyanyikan lagu rasis tersebut.

Terlepas dari itu, masih ada tiga pertandingan yang akan dilakoni Chelsea musim ini. Mereka akan menjamu Watford dan Sunderland di Stamford Bridge di Premier League. Setelah itu, mereka menghadapi rival sekota, Arsenal di final Piala FA.

Yang terdekat, Chelsea akan menjamu Watford di Stamford Bridge, Senin 15 Mei 2017 (Selasa dini hari WIB). Meski sudah tak menentukan, Chelsea tentunya tetap menargetkan tiga poin di laga ini.

Jika mampu menang, pesta juara Chelsea akan terasa lebih istimewa. Apalagi, para fans The Blues tentunya mengingingkan kemenangan di Stamford Bridge.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya