VIVA.co.id – Laga final Liga Eropa mempertemukan Manchester United dengan Ajax Amsterdam. Salah satu yang menarik perhatian para pengamat sepakbola adalah kesenjangan yang mencolok antara kedua tim.
Bila MU bertaburan bintang lapangan hijau, Ajax dihuni pemain yang terbilang masih hijau di lapangan. Ajax tampak memahami dan menerapkan rahasia sukses jangka panjangnya, membangun seperangkat nilai yang berbeda. Mereka menggali dari dalam dan memperkuat akar lokalnya.
Squawka melansir, situasi ini tak menyurutkan semangat Ajax untuk bertarung mati-matian dan membawa pulang trofi. Meski muda, pemain Ajax tak bisa dianggap enteng.
Tak kurang dari 20 pemain yang memperkuat skuat Ajax berusia 21 tahun atau di bawahnya. Ini artinya, tim kuat negeri Belanda itu benar-benar menunjukkan keberhasilan mereka melakukan pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Skuat anak muda itu siap meladeni skuat Jose Mourinho yang dipenuhi bintang bergaji mahal. Sebut saja Ibrahimovic, Paul Pogba, yang bergaji mahal. Nilai transfer Pogba bahkan termasuk yang tertinggi di dunia.
Karena Liga Belanda tak seramai Liga Inggris, jarang dari anak-anak muda yang berbakat itu yang terkenal. Berikut ini sejumlah pemain inti yang relatif lebih populer dibanding rekan-rekannya.
Kasper Dolberg
Usianya 19 tahun. Striker andalan ini memang bukan produk akademi Ajax. Dolberg yang pindah dari Silkeborg dan bergabung Ajax pada Juli 2015 itu mencatatkan 23 gol dari 47 penampilannya musim ini.
Banyak klub raksasa Eropa yang menginginkannya bergabung. Namun Dolberg memilih bertahan lebih lama di Amsterdam.
Justin Kluivert
Pemain berusia 18 tahun ini merupakan putra Legenda Timnas Belanda Patrick Kluivert. Berbeda dengan ayahnya, Justin cenderung berposisi sebagai winger daripada striker murni.
Matthijs de Ligt
Usianya baru 17 tahun. Bila nanti malam tampil melawan MU, maka dia bakal tercatat sebagai pemain termuda yang bermain di laga final kompetisi klub elit Eropa.
Abdelhak Nouri
Meski baru berusia 20 tahun, Nouri merupakan playmaker andal tim Ajax. Pasing-pasingnya akurat terlihat dilepaskan dengan teknik tinggi sekali sentuh. Serangan yang dibangun dari pasing-pasingnya kerap berbuah gol. (mus)
