- Istimewa
VIVA.co.id – Arema FC sedang dalam masa sulit dari 9 laga Arema hanya meraih 4 kemenangan, 2 kali imbang dan 3 kali kalah. Hasilnya Arema tercecer diposisi 12 klasemen sementara Liga 1 dengan 14 poin.
Isu yang santer beredar di Malang, menurunnya performa pemain Arema FC karena gaji yang tertunggak hingga 2 bulan. Namun General Manager Arema FC, Ruddy Widodo membantah hal tersebut.
"Performa menurun bukan karena gaji, dari sponsor sudah mencairkan dana. Kita minta lebih awal pencairannya, tapi bukan hanya kita hampir mayoritas klub gaji diambil per akhir bulan dari dana sponsor," kata Ruddy Widodo, Jumat, 9 Juni 2017.
Ruddy Widodo mencoba menepis kabar terlambatnya gaji. Ia menyebut jika pemain Arema FC mengalami kejenuhan. Apalagi presure sebagai juara Piala Presiden cukup tinggi, jika dibandingkan dengan prestasi yang diraih hingga pekan ke 9.
"Mungkin mereka jenuh. Apalagi ekspetasi setelah juara Piala Presiden cukup besar dan menjadi presure bagi pemain," ucap Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo menganalisa jika tim Arema saat ini membutuhkan psyco trainner. Timnya membutuhkan sosok yang mampu mengangkat mental pemain jika dalam kondisi terpuruk. Sosok itu, diharapkan ada dalam assisten pelatih Arema FC.
"Kita butuh psyco trainner. Ada dua assiten pelatih yang sudah bisa mengisi posisi itu, Kuncoro dan Yanuar Hermansyah. Mereka mempunyai kedekatan emosional dengan para pemain," ujar Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo mengaku akan melakukan evaluasi setelah Arema FC melawan Perseru Serui, Sabtu, 10 Juni 2017, di Stadion Gajayana, Kota Malang. Yang paling dirasa dari manajemen saat ini adalah ketidak percayaan antar pemain dilapangan.
"Kita akan evaluasi, teskisnya lawan Perseru. Setelah itu pemain akan kita kumpulkan. Analisa sementara ada ketidak percayaan antar kawan yang saat ini terlihat," kata Ruddy Widodo.
