Adu Gengsi Para Jawara di Piala Konfederasi 2017

Rusia siap gelar Piala Konfederasi
Sumber :
  • Piotr Kovalev/TASS

VIVA.co.id – Piala Konfederasi 2017, akan mulai digelar akhir pekan ini, Sabtu 17 Juni 2017. Rusia akan menjadi tuan rumah turnamen yang kerap disebut pemanasan jelang Piala Dunia ini.

Terpopuler: Philippe Troussier Mualaf, Timnas Portugal Keok dengan Cristiano Ronaldo

Seperti di edisi-edisi sebelumnya, Piala Konfederasi akan diikuti delapan tim. Terdiri dari enam juara regional, satu juara Piala Dunia edisi terakhir, dan tuan rumah Piala Dunia 2018.

Tuan rumah Rusia akan tergabung di grup A bersama Selandia Baru (juara Piala Oseania 2016), Portugal (juara Piala Eropa 2016), dan Meksiko (juara Piala Emas Concacaf 2015). 

Hasil Lengkap: Timnas Portugal Keok dengan Ronaldo, Hujan 6 Gol Spanyol Vs Brasil

Sementara itu, di grup B akan dihuni Kamerun (juara Piala Afrika 2017), Chile (juara Copa America 2015), Australia (juara Piala Asia 2015), dan Jerman (juara Piala Dunia 2014).

Rusia yang menjadi tuan rumah, menyatakan siap menggelar perhelatan akbar ini. Tidak hanya terkait venue pertandingan, tetapi juga fasilitas untuk ribuan suporter yang datang dari seluruh dunia.

Hasil Lengkap: Timnas Israel Hancur Lebur, Portugal Hajar Swedia

"Setelah enam tahun kerja keras, kini dalam hitungan beberapa jam lagi akan menjadi kenyataan," kata CEO Pantia Lokal Rusia, Alexey Sorokin, seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Juni 16 Juni 2017.

"Kami telah menyiapkan empat stadion, 12 lapangan latihan, tujuh bandara, tujuh stasiun kereta, 20 hotel resmi, dan hampir 6.000 relawan," lanjutnya.

Pernyataan Sorokin juga diamini Direktur Kompetisi FIFA, Colin Smith yang sempat meninjau persiapan Rusia sebagai tuan rumah Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018.

"Dengan bangga saya mengatakan, persiapan telah rampung. Rusia siap menjadi tuan rumah. Empat stadion baru siap menjadi tuan rumah 16 laga dalam dua minggu ke depan," tambahnya.

Empat stadion tersebut adalah: Krestovsky Stadium di St Petersburg, Otkrytiye Arena di Moskow, Kazan Arena di Kazan, dan Fisht Olympic Stadium di Sochi.

Kazan Arena

Selanjutnya: Portugal ngotot ingin juara, Jerman malah dihujani kritikan>>>

Jerman dan Portugal, 2 raksasa Eropa beda ambisi

Dua tim yang disinyalir akan menjadi pusat perhatian di Piala Konfederasi 2017 adalah Jerman dan Portugal. Jerman merupakan juara Piala Dunia 2014 dan Portugal juara Piala Eropa 2016.

Portugal tanpa ragu memasang ambisi besar di Piala Konfederasi 2017. Juara Piala Eropa 2016 itu ingin menjadi juara di turnamen 'pemanasan' jelang Piala Dunia 2018 ini.

Ambisi ini diungkapkan pemain veteran Portugal Ricardo Carvalho. Pemain berusia 39 tahun itu menyatakan, status juara Piala Eropa belum memuaskan hasrat juara Portugal.

"Ini kompetisi bergengsi lainnya buat kami, setelah Piala Eropa 2016. Dan, ambisi kami tetap sama, ingin juara di sana," kata Carvalho dilansir situs resmi FIFA, Jumat 16 Juni 2017.

"Kami telah mengukir nama di kancah Eropa. Jadi, menjadi pencapaian penting buat kami, jika bisa kembali juara di kompetisi internasional lainnya," lanjutnya.

Para pemain Timnas Portugal merayakan gol

Sedangkan ambisi rendah ditunjukkan Jerman. Skuat asuhan Joachim Loew tampak hanya menganggap turnamen ini sekedar pemanasan jelang Piala Dunia 2018 tahun depan.

Terlihat dari skuat mereka yang tidak akan diperkuat oleh beberapa pemain bintangnya. Dia disinyalir menjadikan ajang ini sebagai panggung uji kebolehan para pemain muda Jerman. 

Di ajang ini, Loew justru membawa beberapa nama baru. Seperti Benjamin Henrichs, Marvin Plattenhardt, Lars Stindl, Diego Demme, Kerem Demirbay, Amin Younes, dan Sandro Wagner.

Sedangkan pemain bintang, macam Mesut Oezil, Thomas Mueller, Jerome Boateng, Mario Goetze, Manuel Neuer, Mats Hummels, Sami Khedira, dan Marco Reus tidak dipanggil.

Keputusan dari Loew tersebut mengundang kritik. Khususnya Rusia, yang menjadi tuan rumah. Mereka menilai, absennya para pemain bintang, membuat fans tak terlalu antusias.

Pelatih Jerman Joachim Loew

Namun Loew santai menanggapinya dan menilai keputusannya untuk memberi kesempatan pada pemain muda. Dia juga ingin menjaga kondisi para pemainnya demi Piala Dunia 2018.

"Pemain-pemain itu yang sudah memainkan banyak pertandingan sudah mencapai batasnya di satu titik," ujar Loew seperti dilansir Soccerway.

"Saya bisa mengerti tuan rumah Rusia bahwa mereka punya harapan yang berbeda. Tetapi, mereka akan melihat bintang-bintang ini musim panas tahun depan," lanjutnya.

Dia juga tidak terlalu mempermasalahkan, bila Jerman mendapat hasil kurang baik nantinya di Piala Konfederasi. Skuatnya saat ini adalah pemain-pemain yang cukup masuk akal baginya.

"Menurunkan skuat ini adalah keputusan yang paling masuk akal. Tidak masalah, di mana kami akan finis di Piala Konfederasi 2017," kata Loew menanggapi kritikan yang ada.

Selanjutnya: Rangkuman fakta menarik. Seperti Jerman mengirim skuat termuda>>>

Piala Konfederasi 2017 dalam angka

Berbagai fakta menarik menguat, jelang digelarnya Piala Konfederasi 2017. Berikut ini, lima fakta menarik Piala Konfederasi 2017 seperti dilansir situs resmi FIFA.

100 Persen
Semua pemain yang masuk skuat Rusia di Piala Konfederasi 2017, semuanya bermain di klub lokal. Berbeda dengan timnas Kamerun, yang semua pemainnya bermain di luar negeri.

29 Tahun
Skuat Chile menjadi yang tertua di turnamen ini. Dengan rata-rata usia 29 tahun. Sementara itu, Jerman menjadi skuat termuda di turnamen ini dengan rata-rata usia pemainnya 24 tahun.

9 Edisi
Piala Konfederasi sudah digelar sebanyak sembilan edisi sejak 1992. Namun, di dua edisi pertama (1992 dan 1995) masih bernama King Fahd Cup.

4 Trofi
Brasil menjadi tim terbanyak yang meraih trofi juara Piala Konfederasi. Yaitu empat kali (1997, 2005, 2009 dan 2013). Disusul Prancis (2001, 2003) dan Meksiko (1999).

3 Tim
Benua Eropa menyumbang wakil terbanyak di Piala Konfederasi 2017. Yaitu Rusia, Jerman, dan Portugal. Ini menjadi rekor sepanjang sejarah Piala Konfederasi. 

Brasil merayakan gelar Piala Konfederasi 2013

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya