Wawancara CEO PT LIB, Operator Liga 1

Kualitas Wasit Liga 1 Perlu Diperbaiki

Berlinton Siahaan (kanan)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Liga 1 2017 sedang memasuki jeda. Kali ini terkait Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Sebelum jeda, ke-18 klub kontestan baru memainkan 11 laga sejak kickoff 16 April 2017. Sejumlah faktor terus dibenahi PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator.    

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Seperti juga Timnas Indonesia, kompetisi resmi di lingkup sepakbola nasional masih di tahap transisi. Maklum, federasi hingga timnas dan kompetisi sepakbola di Tanah Air sempat vakum akibat pembekuan pemerintah yang berujung sanksi FIFA. Karenanya, pelaksanaan pun belum sempurna.

Tengok Liga 1 2017. Berstatus kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia, belum semua program berjalan maksimal di lapangan. Jadwal laga digeser dari sore dan petang ke malam hari sepanjang puasa Ramadan termasuk situasi yang ternyata menimbulkan dampak positif maupun negatif.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Positifnya, kompetisi bisa terus bergulir sehingga terhindar dari ancaman molor dan bertabrakan dengan jadwal internasional. Klub dan penonton pun tetap antusias. Dari 34 laga malam, tercipta 103 gol dan persaingan menajam. Negatifnya, ada klub yang terpaksa jadi musafir di laga kandang.

Klub itu adalah Perseru Serui. Selalu kalah pada laga kandang musafir di markas lawan, kondisi mereka ikut mengubah peta persaingan di papan atas. Belum lagi faktor wasit dan suporter. 

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

CEO PT LIB, Berlinton Siahaan berbicara mengenai problem di Liga 1 dan berbagai hal lainnya terkait kompetisi. Beberapa waktu lalu, VIVA.co.id sempat mewawancarai Berlinton. Berikut petikannya:

Bagi PT LIB, apa problem utama Liga 1 2017 sejak awal hingga laga ke-11?
Liga 1 2017 memang belum sempurna. Paling sering disorot adalah kinerja wasit. Kami terus mengevaluasi. Beberapa di antara mereka sudah disanksi. Bahkan, sejalan dengan pakta integritas, ada juga yang kami setop dulu.

Apakah sejauh ini Liga 1 2017 sudah sejalan dengan kepentingan klub dan sponsor?
Hingga laga ke-11 sebelum memasuki jeda Lebaran, semua berjalan lancar. Klub-klub kooperatif dalam upaya memenuhi kewajiban komersial terkait sponsor. Kontribusi komersial dari PT LIB kepada klub juga berjalan sesuai komitmen.

Ada keluhan atau kendala terkait laga Liga 1 2017 yang digulir malam selama puasa Ramadan?
Perubahan jadwal kickoff dari sore dan petang ke malam hari selama puasa Ramadan tentu butuh usaha khusus. Dampaknya juga ada, tapi tidak signifikan. Semua masih bisa diselesaikan di lapangan. Meski begitu, PT LIB tetap bakal mengevaluasinya secara menyeluruh. 

Problem yang ditimbulkan oknum suporter kembali menyeruak. Apa yang hendak dilakukan PT LIB buat mengatasi problem ini?
Kami coba intensifkan interaksi dan komunikasi dengan berbagai kelompok suporter. Kami pun selalu menyampaikan laporan ke federasi. Agar efektif, kami butuh dukungan dan kerja sama dari pengelola klub. Kesadaran, pemahaman, kepatuhan atas regulasi dan fairplay harus terus digalang.   

Sektor apa yang menjadi fokus perbaikan PT LIB pada laga-laga Liga 1 2017 selepas Lebaran hingga akhir kompetisi nanti?
Liga 1 2017 diikuti 18 klub dan masing-masing memainkan 34 laga. Setiap klub kini baru menyelesaikan 11 laga. Masih 23 lagi yang harus dilalui. Tentu ada berbagai faktor  yang perlu kami perbaiki, tapi yang terkhusus adalah kualitas dan integritas wasit. Ini sangat menentukan harkat kompetisi. Karena itu, kami fokus pada upaya meningkatkan kualitas dan integritas wasit.

Menurut Anda, apakah aplikasi atas kebijakan menyangkut marquee player berdampak positif bagi Liga 1 2017?
Dari sisi komersial, kehadiran marquee player ikut mendongkrak image Liga 1 2017. Itu bisa dilihat dari jumlah penonton yang terus meningkat. Dari sisi teknis, tentu pihak klub yang bisa mengukur dan menjelaskan efektivitas kehadiran marquee player-nya.

Tersiar kabar Chief Enterprise League PT LIB jadi kandidat kuat Sekjen PSSI. Apa dampaknya bagi PT LIB jika ia terpilih?
Jadi pengurus PSSI adalah bagian dari tugas negara. Dipercaya ikut dalam proses pembenahan organisasi dan sepakbola nasional jelas positif, bahkan mulia. Buat saya, siapa pun yang duduk di PT LIB harus siap memenuhi panggilan tugas negara melalui PSSI.

Jika itu terjadi, PT LIB pun harus siap menetapkan sosok pengganti dan program kerja tetap berjalan normal. Saya paham posisi dan peran Sekjen PSSI sangat sentral sekaligus vital sehingga tak mungkin dirangkap. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya