- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Persib Bandung belum juga mampu bangkit dari krisis. Hasil imbang melawan Persija Jakarta membuat mereka gagal meraih kemenangan di empat pertandingan secara beruntun.
Momen kebangkitan diincar Persib pada pekan 17 Liga 1. Tapi, Persib justru mendapatkan teror untuk bisa bangkit.
Sabtu 29 Juli 2017, Persib harus menghadapi Perseru Serui di Stadion Marora. Ini tentu ancaman serius bagi Persib.
Selama ini, Perseru dikenal kuat di kandang. Bukan hanya itu, setiap tim yang datang ke Marora pasti dihantui kelelahan.
Wajar, karena perjalanan ke Serui memang sangat jauh. Setidaknya, setiap tim yang terbang dari Pulau Jawa dan Sumatera ke Serui, minimal harus menempuh perjalanan 16 jam dengan dua kali transit di Makassar dan Biak.
"Perjalanannya memang satu hari. Mudah-mudahan bisa diantisipasi," kata pelatih Persib, Herrie Setyawan.
Persib juga memiliki kendala teknis. Achmad Jufriyanto dan Raphael Maitimo harus absen di laga melawan Perseru. Keduanya harus melakoni hukuman akumulasi kartu.
"Ada pemain lain yang menggantikan. Kini, kami harus menjaga kebugaran pemain. Semua harus berada dalam kondisi 100 persen. Kalau bisa, 1000 persen di akhir putaran I," terang Herrie. (one)
Bandung melawan Persija Jakarta akhir pekan kemarin berakhir ricuh. Bobotoh melempari pemain Persija dengan botol usai laga.
