Heboh Pemain Persebaya Lenggak-lenggok di Atas Catwalk

Pemain Persebaya Surabaya, Hansamu Yama Pranata.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (25-04-19)

VIVA – Pemain Persebaya Surabaya membuat heboh ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2019 di Convention Hall lantai 6 Tunjungan Plaza Surabaya 3, Rabu 24 April 2019.

Persebaya Ditahan Imbang Persita, Pemain Ini Jadi Sorotan

Kehadiran pemain Persebaya bukan bermain bola, namun menjadi peragawan dalam sesi launching jersey resmi yang bakal dipakai tim Bajul Ijo di kompetisi Liga 1 musim 2019 ini.

Saat keluar dari balik panggung, pemain asing Persebaya asal Argentina, Damian Lizio mendapat tepuk tangan merah. Sambil memainkan bola, Lizio berlengak-lenggok layaknya peragawan profesional di atas catwalk.

Persebaya Surabaya Main Imbang Melawan Persita Tangerang

Pemain Persebaya Surabaya, Damian Lizio.

Disusul pemain lokal, Hansamu Yama, Rahmat Irianto dan dua penjaga gawang, Miswar Saputra serta Abdul Rochim. Wajah mereka tampak tegang, namun juga tak kalah dengan peragawan profesional.

Persebaya Surabaya Waspadai Kekuatan Persita Tangerang

Damian Lizio dipercaya memeragakan jersey home berwarna hijau. Rachmat Irianto mengenakan jersey away berwarna putih. Hansamu Yama Pranata tampak keren dengan jersey alternatif. Sementara, jersey home penjaga gawang berwarna merah digunakan Abdul Rohim.

Sedangkan Miswar Saputra tampak elegan dalam balutan jersey kiper alternatif berwarna ungu. Selain itu, ada sembilan model Alpha Boys-Girls dari UBS Youth-Con membawakan produk-produk teranyar Persebaya Store.

Model saat launching jersey Persebaya Surabaya.

Presiden Persebaya, Azrul Ananda menegaskan penjualan jersey Persebaya memiliki peranan penting dalam pemasukan klub. Jersey buatan sendiri ini diharapkan bisa menjadi pendobrak, agar klub-klub di Indonesia mau
menggunakan produk dalam negeri.

”Jersey kami made in Indonesia dan tidak impor. Tantangannya memang tidak mudah. Sejak 2017, kami sudah memperkenalkan motif croco dan dipertahankan hingga sekarang,” kata Azrul.

Terkait merchandise yang juga diperkenalkan, Azrul menyebut hal tersebut menjadi pilar klub dalam industri olahraga. Sebab, bisa menjadi salah satu penopang utama keuangan klub.

”Persebaya saat ini sudah bicara industri olahraga, tidak sebatas store. Di Indonesia belum ada klub yang berani memakai produk sendiri dengan teknologi tinggi. Kami akan memulai itu di Surabaya,” ucapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya