- Adri Prastowo
VIVAnews - SAP membeli vendor database Sybase seharga US$ 5,8 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 52,7 triliun. Akuisisi tersebut diumumkan pertengahan pekan ini.
Pembelian tunai senilai US$ 65 per saham tersebut akan memperluas portofolio teknologi SAP yang dikenal sebagai pembuat aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP).
“Mereka berinvestasi di dua area yang menurutnya sangat penting bagi mereka,” kata Ray Wang, pengamat dari Altimeter Group, seperti dikutip dari PCWorld, Jumat 14 Mei 2010. “Database di memori dan teknologi mobile, merupakan dua area unggulan Sybase,” ujarnya.
Pemrosesan dari memori merupakan teknologi Sybase yang diminati Hasso Plattner, Co-Founder dan Chairman SAP. Ia memperkirakan bahwa teknologi tersebut dapat meningkatkan aplikasi enterprise karena mampu memperbaiki performa dibandingkan database yang harus dibaca dan ditulis ke media simpan.
SAP menyatakan, teknologi in-memory mereka juga akan mendongkrak kemampuan platform database milik Sybase.
Sebelumnya, database Sybase jarang digunakan untuk menjalankan aplikasi SAP karena masalah kompatibilitas dengan platform SAP terdahulu dibandingkan dengan database milik Oracle. Namun, dengan Sybase yang kini telah menjadi bagian dari SAP, tentu itu akan berubah.
Dengan akuisisi itu, SAP juga akan membuka akses ke pasar layanan finansial di mana Sybase memiliki basis pelanggan yang kuat. Dari sisi roadmap dan pengembangan produk, tidak ada perubahan yang akan dilakukan. Meski demikian, akan ada peluang untuk kolaborasi. (art)
Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan
Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan
